GridOto.com - Seorang pemilik Suzuki Ertiga bernama Rifky asal Sidoarjo, Jawa Timur, mengeluhkan bodi mobilnya yang berkarat dan keropos di beberapa titik.
Padahal Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) tersebut dibelinya dari dealer resmi pada Oktober 2020, atau baru sekitar satu tahun pemakaian.
"Ini mobil baru pertama saya, sisanya bekas. Saya sudah melapor ke dealer, sudah telepon dan email Suzuki pusat, tetap tidak ada solusi," keluh Rifky saat dihubungi oleh Otomotifnet beberapa waktu lalu.
Berkaca dari kejadian ini, lantas apa saja yang bisa menyebabkan munculnya karat di bodi mobil baru?
Menanggapi hal ini, Maryoto selaku Direktur Operasional bengkel spesialis body repair dan cat Pamulang Auto Sejahtera (PAS) memberikan penjelasannya.
"Kalau untuk penyebabnya pasti harus diinvestigasi dulu ya. Mungkin waktu pelapisan anti-karat kurang bersih atau kurang rapih," ucap Maryoto saat ditemui GridOto.com, Selasa (28/12/2021).
Maryoto juga menyebut ada kemungkinan lain, yakni karena ada celah yang memungkinkan air masuk ke dalam pelat bodi mobil.
"Tapi biasanya kejadian di mobil tua, kalau mobil baru saya rasa jarang ya. Kalau ini menurut saya sih karena persiapan sebelum pengecatan kurang bagus, entah saat pelapisan anti-karatnya kurang rapih atau bagaimana itu harus diinvestigasu dulu," tukasnya.
Senada dengannya, Sarjono selaku Manajer Body Repair dan Cat bengkel Jasmin Motor mengatakan bahwa kemungkinan masalah ini adalah di bagian anti-karatnya.
"Kemungkinan penyebab utamanya ada di protectionnya. Ada kemungkinan (saat pelapisan) anti-karatnya," tukas Sarjono.
Keduanya menyebut, untuk masalah seperti ini perbaikan yang dilakukan adalah dengan cara mengerok pelat yang berkarat hingga bersih.
"Tapi kalau sudah keropos itu enggak bisa dikerok, harus dibuang pelatnya dan diganti baru," jelas Maryoto.
Jika melihat sekilas dari foto yang beredar, Sarjono menyebut estimasi perbaikannya sekitar Rp 2.750.000.
"Suzuki Ertiga pintu depan kanan Rp 950.000, lalu pintu belakang kiri Rp 950.000. Sedangkan untuk rocker panel Rp 850.000. Tapi itu hanya estimasi kasar ya, kalau lebih jelasnya harus lihat unitnya dulu," ucapnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR