GridOto.com - Ayrton Senna memang nama yang jadi legenda di balapan F1, banyak kisah menarik soal dirinya termasuk rekor balapan tercepat yang bikin dirinya jadi juara kurang dari setengah jam.
Padahal biasanya balapan F1 bisa memakan waktu 2 sampai 3 jam, rekor balapan tercepat ini cuma 24 menit saja.
Bukan karena jumlah lapnya sedikit atau sirkuitnya pendek, tapi balapan f1 tercepat ini gara-gara faktor cuaca.
Balapan yang digelar di Adelaide Street Circuit dan jadi seri pamungkas ini digelar pada 3 November 1991, kamu udah lahir belum?
Balapan ini bisa dibilang salah satu balapan terkacau dalam sejarah Formula 1 karena dari rencana 81 lap (306 km), harus dihentikan di lap ke 16 dan perhitungan posisi pembalap dihitung dari posisi di lap 14.
Alasannya? Karena cuaca hujan yang enggak kayak hujan lagi tapi ibarat kolam yang ditumpahkan dari langit.
Kondisi trek yang di beberapa sektornya seperti kolam renang membuat semburan air dari mobil F1 seperti alat cuci steam dan menghalangi pandangan pembalap di belakangnya.
Enggak terhitung jumlah mobil yang harus tergelincir di trek hingga nyungsep menabrak pembatas.
Kondisi seperti ini yang membuat Ayrton Senna yang kala itu berada di posisi pertama di lap 16 melambaikan tangannya dan akhirnya membuat balapan dihentikan.
"Saya rasa ini tak layak disebut balapan. Ini cuma masalah bertahan di sirkuit atau tidak. Enggak ada gunanya melaju dengan kencang. Kondisinya benar-benar gila," ungkap Senna setelah balapan.
Kondisi kegilaan GP Australia 1991 bisa kamu lihat langsung di video ini: (Klik tautan ini jika video yang disematkan tidak muncul)
Ayrton Senna meninggal dunia pada 1 Mei 1994 setelah mengalami kecelakaan hebat saat sedang balapan GP San Marino.
Untuk memberikan penghormatan kepada Ayrton Senna, dibangun sebuah monumen di di dekat tikungan Tamburello, Sirkuit Imola. Tempat kecelakaan Ayrton Senna terjadi.
Mantan pembalap F1 Damon Hill menyebutkan, insiden yang terjadi pada GP San Marino itu jadi salah satu sejarah kelam Formula 1 karena ada dua pembalap yang kehilangan nyawanya pada satu event.
Sebelum insiden yang menimpa Senna, dua orang pembalap mengalami kecelakaan.
Pada hari Jumat, Rubens Barrichello menabrak kerb di tikungan Variante Bassa yang membuatnya luka parah dan tidak bisa kembali ke lintasan.
Di hari Sabtu, pembalap Austria, Roland Ratzenberger mengalami crash pada sesi kualifikasi.
Akibat kecelakaan itu, Ratzenberger mengalami luka cukup parah dan segera di bawa ke rumah sakit, namun tak lama setelahnya Ratzenberger dinyatakan meninggal dunia.
Meski demikian, balapan tetap dilanjutkan hingga hari Minggu.
Senna mengalami kecelakaan pada lap ke-7 yang membuat red flag dikibarkan dan balapan dihentikan sementara.
"Saat itu, aku tahu Senna menabrak tembok tapi tidak benar-benar tahu kondisinya dan kami melanjutkan balapan," kenang Damon Hill, yang berhasil finis pada urutan keenam pada balapan yang dimenangkan oleh Michael Schumacher.
Yang mengejutkan, tidak ada pembalap yang tahu dia meninggal sampai balapan berakhir.
Sejak saat itu, Formula 1 terus berbenah untuk menghindari terjadinya kecelakaan fatal yang menimpa pada pembalap.
Lintasan menjadi lebih aman dan keamanaan mobil hingga saat ini yang lebih canggih.
"Setiap kali saya memikirkan bagaimana akhir pekan itu berlangsung, saya masih sulit untuk percaya. Segalanya benar-benar di luar kendali," tutur Damon Hill.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Formula 1.com |
KOMENTAR