GridOto.com – Untuk pertama kalinya, setelah secara resmi diluncurkan di Indonesia, Honda CB150X dipakai turing.
Meski terbilang mini turing dengan jarak tak terlalu jauh, tapi setidaknya event garapan PT Astra Honda Motor (AHM) bersama jaringan main dealernya di Jawa Barat, PT Daya Adicipta Motora (DAM) ini menjadi tonggak dimulainya ribuan kilometer yang akan ditempuh Honda CB150X bersama para pemiliknya di Indonesia.
Sesuai konsepnya, Honda CB150X memang didesain sebagai motor sport adventure touring 150 cc pertama di Indonesia.
Pada turing perdananya ini, Honda CB150X menempuh jarak sekitar 90 km.
Pesertanya beragam, mulai dari direksi PT AHM, media hingga komunitas ikut bergabung. Dan yang menarik, Presiden Director PT AHM juga ikut serta.
Keiichi Yasuda yang menjabat sebagai President Director PT AHM sejak Agustus 2020 juga ikut merasakan riding di Indonesia.
Ia juga ditemani Marketing Director AHM, Tetsuya Komine dan General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin.
Baca Juga: Jangan Salah Pilih, Ini 5 Perbedaan Honda CB150X Standar dan Special Edition, Bukan Cuma Warna
Dalam touring perdana Honda CB150X ini berbagai kondisi jalan pun dilibas, mulai dari perkotaan hingga bukit yang berliku.
Turing dimulai dari titik keberangkatan Safety Riding Center (SRC) DAM, melintasi jalanan perkotaan menuju Ujung Berung.
Melewati area Ujung Berung, jalanan mulai menanjak dan berliku menuju area Maribaya.
Setelah istirahat, bikers yang tergabung pada turing perdana ini menuju destinasi wisata menarik yang terkenal di Bandung, yakni Tangkuban Perahu.
Baca Juga: Bikin Penasaran, Posisi Mengendarai Honda CB150X Memang Bikin Ketagihan
“Kemampuannya melibas berbagai kondisi jalan dengan nyaman membuat aksi penjelajahan menjadi semakin menyenangkan,” ujar Ahmad Muhibbuddin sambil menjelaskan jika turing perdana ini dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Seluruhan peserta turing maupun panitia yang terlibat telah melakukan swab antigen. Selama turing berlangsung seluruh peserta menggunakan masker dan menjaga jarak.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR