GridOto.com - Produk yang ditawarkan di market place memang sangat menarik perhatian konsumen.
Bukan cuma dari kemudahan pembelian, namun juga penawaran harga yang di bawah pasaran.
Khususnya di segmen otomotif, produk pelumas mesin atau oli pun banyak beterbaran di market place.
Sebagai contoh oli produksi Astra Hoda Motor, AHM Oil.
Di market place ada iming-iming harga murah bahkan bisa hampir setengah harga dari yang dijual di dealer resmi.
Seperti oli mesin MPX1 0,8 liter di toko online dibanderol Rp 26 ribu, MPX2 Rp 29 ribu dan SPX2 Rp 29 ribu.
Padahal dalam penelusuran tim GridOto.com, harga oli yang sama di bengkel resmi dibanderol Rp 46 ribu untuk MPX1, MPX2 harganya Rp 48 ribu dan SPX2 dijual Rp 60 ribu.
Lantas, dengan perbedaan harga lebih murah ini apa iya penjualnya untung?
Atau memang penjual berani memberi diskon tinggi untuk produk tersebut supaya cepat laku?
Baca Juga: Minimalisir Produk Oli Palsu di E-Commerce, Begini Cara yang Dilakukan Shopee Indonesia
Menanggapi hal tersebut, Radynal Nataprawira, Head of Public Affairs Shopee Indonesia, mengatakan kalau Shopee khususnya selalu memonitor setiap produk yang dijual.
"Shopee selalu memonitor setiap produk yang terdapat dalam platform kami dan memastikan agar produk-produk yang dijajakan melalui platform kami tidak melanggar ketentuan pihak-pihak terkait dan atau hukum di Indonesia," ujar Radynal secara ekslusif kepada GridOto.com, Rabu (22/12/2021).
Untuk itu, Shopee punya sebuat tim khusus yang berfungsi untuk memantau semua produk yang di jual di market placenya.
"Shopee memiliki tim internal yang didedikasikan untuk memantau dan melakukan moderasi terhadap produk yang dijual dalam aplikasi agar sesuai dengan regulasi yang sudah ada," katanya.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Mesin Motor Rawan Overheat Saat Pakai Oli Palsu
Apabila ditemukan produk yang tidak sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah, para pengguna juga dapat melaporkan temuan produk-produk tersebut melalui tombol "Laporkan produk ini" di aplikasi.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR