Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Lebih dari 14 Ribu Kendaraan Langgar Batas Kecepatan Tiap Harinya, Ini Kata Jasa Marga

M. Adam Samudra - Senin, 13 Desember 2021 | 08:20 WIB
BMW terlibat kecelakaan di Tol Jagorawi Minggu (19/4) pagi
IG @tmcpoldametro
BMW terlibat kecelakaan di Tol Jagorawi Minggu (19/4) pagi

GridOto.com - Faktor human error khususnya berasal dari pengemudi, menjadi penyebab utama kecelakaan di jalan tol.

Berdasarkan data yang dihimpun dari ruas jalan tol Jasa Marga Group, di sepanjang sembilan bulan pertama 2021, kecelakaan yang disebabkan faktor pengemudi tercatat sebanyak 81 persen.

Selain itu kecelakaan tunggal yang terjadi tercatat mencapai 44 persen dari total kecelakaan.

Jasa Marga menyebut bahwa masih banyak kendaraan di jalan tol yang melaju dengan kecepatan melebihi batas yang telah ditentukan atau overspeed.

“Kami pantau melalui data speed camera Jasamarga Integrated Digital Map, jumlah rata-rata kendaraan overspeed setiap harinya mencapai 14.194 kendaraan," kata Dwimawan Heru, selaku Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, saat ditemui di Tangerang, Minggu (12/12/2021).

Selain di jalan tol, sebanyak hampir 50 persen kecelakaan lalu lintas merenggut anak muda berusia 15 tahun hingga 39 tahun menjadi korbannya.

Hal inilah yang mendorong Jasa Marga untuk terus berupaya melakukan edukasi dan kampanye kepada pengguna jalan, khususnya generasi muda, agar selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan berkendara.

Hal senada dikatakan Director of Training & Campaign Indonesia Road Safety Partnership (IRSP) Eko Reksodipuro.

Baca Juga: Pengamat Transportasi Sentil Transjakarta Karena Sering Kecelakaan, Berhenti Jadi Operator Bus dan Benahi Pelayanan

Baca Juga: Kerap Terjadi Kecelakaan, KNKT Lakukan Audit TransJakarta Selama Dua Pekan

Menurutnya, minimnya pengetahuan tentang berkendara yang aman menjadi alasan utama  banyaknya pengendara yang melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tol.

"Penyumbang angka kecelakaan terbanyak ada di usia produktif, yang diakibatkan oleh kondisi emosi saat berkendara yang belum stabil," imbuh Eko.

Selain itu, ia menyebut kalau sekolah formal untuk mengemudi belum ada di Indonesia , sehingga kebanyakan pengendara di jalan adalah hasil belajar otodidak.

 

 

Editor : Dida Argadea
Sumber : GridOto.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa