GridOto.com - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin), berencana untuk mempermanenkan kebijakan PPnBM 0 persen.
Menurut Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, rencananya PPnBM 0 persen akan berlaku permanen untuk produk otomotif dengan local purchase yang sudah mencapai 80 persen.
"Pemerintah sedang mempersiapkannya secara berhati-hati dengan memperhitungkan cost and benefit, serta menyusun time frame-nya," ucap Agus dalam keterangan resminya, Kamis (9/12/2021).
Menperin mengemukakan, rencana tersebut diusulkan lantaran insentif PPnBM yang berlaku mulai Maret 2021 itu terbukti memberikan dampak signifikan pada pemulihan sektor industri otomotif, serta meningkatkan kepercayaan dari pelaku industri.
"Saya memberikan penghargaan kepada pabrik otomotif dan para dealer yang turut membantu, mendorong, memfasilitasi para pembeli untuk mendapatkan dan memanfaatkan stimulus ini dengan tambahan promosi serta potongan harga lainnya," ungkap Agus.
Melalui insentif tersebut, pada periode Maret-November 2021, penjualan mobil terdongkrak sebanyak 487 ribu unit atau naik sebesar 71,02 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year).
Menperin juga menegaskan, pemerintah mengapresiasi peserta program PPnBM DTP yang telah memberdayakan sebanyak 319 perusahaan industri komponen tier 1.
Upaya ini juga telah mendorong peningkatan kinerja industri komponen tier 2 dan 3 yang sebagian besar termasuk kategori industri kecil dan menengah.
"Semua ini adalah bagian dari pemenuhan persyaratan penggunaan komponen lokal atau local purchase pada proses produksi dengan nilai minimal sebesar 60 persen," ujarnya.
"Hal ini tentunya berdampak positif bagi pemulihan sektor industri otomotif yang memiliki multiplier efek yang cukup luas bagi sektor industri lainnya sehingga pada akhir mampu men-jumpstart perekonomian nasional," lanjutnya.
Ia juga menambahkan, Industri otomotif merupakan salah satu sektor terpenting dan sebagai kontributor utama produk domestik bruto (PDB).
Saat ini, terdapat 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun, dengan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang.
Total investasi yang telah tertanam mencapai Rp 140 triliun, dan memberikan penghidupan kepada 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.
"Saya sangat bangga, bahwa saat ini produk otomotif kita telah berhasil diekspor ke lebih dari 80 negara. Selama Januari-Oktober 2021 tercatat sebanyak 235 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar Rp43 triliun, 79 ribu set CKD dengan nilai sebesar Rp1 triliun, dan 72 juta unit komponen dengan nilai sebesar Rp24 triliun," sebutnya.
Agus juga menambahkan, saat ini produksi kendaraan roda empat atau lebih di Tanah Air telah melampaui target tahunan yang sebelumnya ditetapkan.
Baca Juga: Wuling Hadirkan Promo di GIIAS Surabaya, Ada Lucky Dip, Subsidi PPnBM, Hingga DP dan Cicilan Ringan
"Target produksi kendaraan bermotor roda empat atau lebih untuk tahun 2021 sebanyak 850 ribu telah terlampaui. Sampai Oktober 2021, produksinya sudah mencapai 890 ribu unit atau meningkat 62,4 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya," ucap Agus.
"Saya optimis, penjualannya juga akan ikut meningkat seiring dengan gelaran berbagai event dan promo yang diselengarakan para APM menjelang akhir tahun untuk merangsang antusiasme masyarakat untuk membeli produk kendaraan bermotor," lanjutnya.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR