GridOto.com - Pemerhati Masalah Transportasi Budiyanto mengatakan, pemberlakuan nomor polisi ganjil-genap di jalan tol saat Nataru 2022 perlu kajian yang komprehensif sebelum diberlakukan.
"Pada prinsipnya bahwa pembatasan lalu lintas dalam skema Ganjil - Genap dari aspek regulasi lalu lintas diperbolehkan namun tidak boleh latah," kata Budiyanto melalui keterangan tertulisnya, Minggu (5/12/2021).
Menurut Budiyanto hal itu harus melalui pengkajian dari beberapa aspek politik, ekonomi, sosial, hukum dan keamanan karena nantinya akan bersentuhan dengan hajat orang banyak.
Ia melanjutkan, penerapan Ganjil-Genap tidak bisa menggunakan kebijakan tunggal tetapi harus menyeluruh.
"Dalam tahap pelaksanaannya pun perlu ada evaluasi apakah dengan adanya program ganjil-genap ada perubahan yang positif tidak dari aspek lalu lintas dan angkutan jalan," ucapnya.
"Perubahan yang dimaksud dapat dilihat dari beberapa indikator, misalnya volume kendaraan (sebelum dan sesudah pelaksanaan), kecepatan (bertambah atau berkurang), travel time/waktu tempuh, mindset masysrakat (dari kendaraan pribadi pindah ke angkutan umum), tingkat polusi," imbuh dia.
Terakhir, eks Kepala Subdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya ini mengungkapkan perlu analisa dan evaluasi yang dilakukan secara sungguh-sungguh usai uji coba ganjil-genap ini diberlakukan.
"Dan dalam pelaksanaannya pun diharapkan melalui pentahapan jelas untuk meminimalkan dampak yang akan terjadi. Perlu ada evaluasi untuk mengetahui progresnya," tandasnya.
Baca Juga: Jelang Nataru, Benarkah Ganjil Genap Bakal Berlaku di Jalan Tol? Ini Penjelasan Polisi
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR