GridOto.com - Salah satu hal penting yang harus dilakukan sebelum berkendara menggunakan motor maupun mobil adalah membuat manajemen perjalanan.
Meski sering diabaikan, membuat manajemen perjalanan erat kaitannya dengan keselamatan.
Menurut Andry Berlianto, Praktisi Defensive Riding dan Defensive Driving Indonesia, manajemen perjalanan dapat dijadikan media pengukur terkait seberapa siap kita saat berkendara.
"Manajemen perjalanan dilakukan untuk mengukur durasi, jarak tempuh, titik berhenti atau istirahat, pengenalan medan, hingga efek dari perjalanan siang atau malam hari berikut cara antisipasinya," ucap Andry kepada GridOto.com, Selasa (30/11/2021).
Andry menjelaskan, ketika sudah membuat manajemen perjalanan setidaknya pengemudi memiliki gambaran atas perjalanan yang akan dilaluinya, serta batas keselamatannya seperti apa.
Persiapkan juga secara detail rute yang akan dilewati, beserta titik istirahatnya.
"Dengan journey management (manajemen perjalanan) ini kita bisa menghindari efek microsleep, keletihan dan kantuk yang menjadi momok berbahaya saat berkendara," tutur Andry lagi.
"Maka idealnya sempatkan sejenak untuk duduk dan membuat manajemen perjalanan yang baik, seperti melihat peta perjalanan dengan menentukan batas-batas mana untuk beristirahat. Kenali juga medan yang akan ditempuh, misalnya titik macet, kontur jalan naik dan turun, pantai, gunung dan lain-lain," jelasnya.
Andry juga menambahkan, salah satu hal paling penting saat membuat manajemen perjalanan adalah mengatur waktu istirahat.
"Saat perjalanan panjang harus disiasati dengan rehat setiap 2-3 jam sekali, dengan lama tempuh maksimal 10 jam dalam satu hari sudah termasuk masa istirahat," tutupnya.
Baca Juga: Street Manners - Bisa Berbahaya, Jangan Atur Spion Kendaraan Saat Kondisi Berjalan
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR