Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Sering Disepelekan Pengguna Knalpot Brong, Komponen Ini Ternyata Penting Banget

Gayuh Satriyo Wibowo - Senin, 29 November 2021 | 21:25 WIB
Ilustrasi polisi menunjukkan pelanggaran berupa pemakaian knalpot brong
Gayuh Satriyo W/GridOto.com
Ilustrasi polisi menunjukkan pelanggaran berupa pemakaian knalpot brong

GridOto.com - Salah satu komponen dalam kendaraan yang kerap disepelekan oleh pengguna knalpot brong adalah catalytic converter.

Catalytic converter merupakan nama komponen yang ada pada sistem exhaust atau gas buang kendaraan bermotor.

Biasanya sih ada di kendaraan bermesin kombusi baik motor ataupun mobil.

Tapi tahukah kalian apa peran dan bagaimana cara kerja komponen ini?

Catalytic converter dapat menyaring gas buang kendaraan bermotor
Daimler
Catalytic converter dapat menyaring gas buang kendaraan bermotor

Tugas utama komponen ini untuk menyaring gas yang dianggap berbahaya untuk lingkungan.

Seperti hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), hingga nitrogen oksida (NOx).

Melansir Letstalkscience.ca, dalam proses menyaring gas buang, catalytic converter menggunakan dua katalis yakni reduction dan oxidation catalyst.

Reduction catalyst ini terbuat dari platinum dan rhodium.

Baca Juga: Pasang Catalytic Converter di Knalpot Racing, Bisakah Dilakukan?

Baca Juga: Batal Deh Sunmori, 31 Motor Berknalpot Brong Diciduk Polisi di Tawangmangu

Katalis tersebut berfungsi mengurai atom nitrogen dengan oksigen dari molekul Nox.

Hasilnya, saat gas buang melalui katalis maka dihasilkan gas nitrogen dan oksigen.

Kemudian untuk oxidation catalyst tugasnya mereduksi HC dan CO dari gas buang.

Komponen yang biasa dibuat dari platinum ataupun palladium ini awalnya menggabungkan CO dengan oksigen sehingga menghasilkan karbon dioksida (CO2). 

Selain itu HC dan oksigen juga disatukan sehingga menghasilkan karbon dioksida dan air.

Tak hanya itu, catalytic converter dilengkapi dengan sistem kontrol oksigen atau yang juga disebut sebagai lambda atau oxygen sensor.

Lambda terkoneksi dengan Electronic Control Unit (ECU) sebagai pengatur besaran oksigen yang dibutuhkan untuk proses reduksi dan oksidasi di dalam katalis.

Agar hasilnya optimal, sensor oksigen diletakan setelah mesin dan sebelum catalytic converter.

Dengan proses ini maka emisi gas buang kendaraan bermotor menjadi lebih ramah lingkungan.

Editor : Fendi
Sumber : Letstalkscience.ca

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa