GridOto.com - Tren skuter matik (skutik) dewasa ini sedang digandrungi di Tanah Air.
Tingginya peminat membuat hampir semua pabrikan motor menawarkan skutik dengan berbagai model sesuai gaya, kebutuhan, dan budget.
Namun kondisi saat ini jauh berbeda dengan saat awal tahun 2000-an.
Hanya ada segelintir merek yang menjajakan skutik, itupun dengan pilihan model terbatas.
Salah satunya ada Sanex QJ100T yang berada di bawah naungan Zhejiang Qianjiang Motorcycle Group Ltd.
Melansir Tabloid OTOMOTIF Edisi No.1/X terbitan 15 Mei 2000, General Manager Sanex Qianjiang Motor International (SQMI) saat itu, Midin Himawan menjelaskan skutik ini sebenarnya sudah rilis di China pada 1999.
Hanya saja motor buatan merek asal Negeri Tirai Bambu ini baru bisa masuk ke Indonesia setahun setelahnya.
Secara tampang, skutik satu ini terbilang nyentrik, sob.
Lihat saja, motor ini mengusung bodi klasik skuter yang nampak dari pantat yang membulat.
Baca Juga: Otojadul: Three In One, Salah Satu Usaha Mengurai Kemacetan Jakarta Sebelum Adanya Ganjil Genap
Bentuk bumper belakangnya pun unik dengan lekukan berbau american style yang dibalut warna krom, kontras dengan bodi.
Kalau dilihat bumper tersebut mirip cocor bebek.
Setangnya pun menarik dengan desain melebar ala Hampir-Davidson. Itu loh plesetan untuk Harley-Davidson (HD).
Kesan klasik juga nampak dari desain lampu utamanya dan sein depan yang membulat.
Selaras dengan lampu rem dan sein belakangnya.
Tampilan luar boleh klasik, namun teknologi yang dipasang pada skutik era tahun 2000-an ini bisa dibilang modern.
Sanex QJ100T sudah menggunakan transmisi otomatis continous variable transmission (CVT).
Saat itu jarang ada skutik yang menggunakan transmisi ini, beda dengan zaman sekarang.
Baca Juga: Yuk Intip Harga Skutik Baru Honda di Akhir Bulan Januari 2021
Baca Juga: Otojadul: Mobil Nasional Maleo Pernah Ramai Diperbincangkan Seperti Esemka, Tapi Gunakan Mesin 2-Tak
Namun mesin yang diusung skutik ini terbilang mini.
Sanex QJ100T mengandalkan mesin silinder tunggal 2-tak 50 cc.
Power yang dihasilkan 8,4 dk pada 7.200 rpm dengan torsi maksimal 8,2 Nm di putaran mesin 6.500 rpm.
Dengan tenaga segitu, skutik ini dapat melaju hingga 75 km/jam.
Suspensi depan menggunakan model traling link, mirip yang digunakan Vespa saat itu.
Meski terlihat mirip, ternyata suspensi skutik ini berbeda dengan milik Vespa.
Midin Himawan menjelaskan, Sanex QJ100T menggunakan dobel traling link.
Posisinya ada di bagian kanan kiri, segaris dengan kaki fork.
"Dengan konstruksi seperti itu, skuter ini lebih stabil dan mudah dikendalikan ketimbang yang menggunakan satu lengan," ujarnya.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR