GridOto.com - Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 1 Serang-Rangkasbitung, Banten sejatinya sudah resmi dioperasikan sejak Selasa (16/11/2021) lalu.
Meski demikian, para kontraktor masih punya tanggungan untuk menyelesaikan proyek Seksi 2 Rangkasbitung-Cileles dan Seksi 3 Cileles-Panimbang.
Sayangnya di tengah pengerjaan proyek jalan tol Serang-Panimbang, masih ada satu masalah yang perlu diselesaikan di Kecamatan Cikeusal dan Kecamatan Kragilan, Serang.
Melansir dari Tribunbanten.com, ada dua gedung Sekolah Dasar (SD), yakni SD Negeri Cipete di Kecamatan Kragilan dan SD Negeri Inpres di Kecamatan Cikeusal yang bakal tergusur proyek jalan tol tersebut.
Kedua gedung SD ini mau tidak mau harus direlokasi agar pengerjaan fisik jalan tol Serang-Panimbang bisa berjalan dengan lancar.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang pun melayangkan surat dan mendatangi pihak Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk segera menyelesaikan masalah itu.
Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) Tol Serang-Panimbang, Temmy Saputra menuturkan kalau lahan pengganti untuk dua gedung SD yang terdampak proyek sudah tersedia.
Kendati demikian, untuk sekarang PPK Tol Serang-Panimbang masih menunggu validasi dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) terlebih dahulu.
"Validasi tanah existingnya ya, sebagai dasar sudah bayar tanah penggangi. Ini sudah 3 minggu sebenarnya saya bersurat ke BPN," jelasnya, dikutip dari Tribunbanten.com, Selasa (23/11/2021).
Baca Juga: Proyek Tol Makassar New Port Segera Terealisasi, Pembangunan Ditargetkan Mulai Akhir Tahun Ini
Adapun dua tanah pengganti tersebut lokasinya tidak jauh dari gedung SD lama yang terdampak proyek.
Lebih rincinya, lokasi tanah pengganti untuk SD Negeri Cipete, Kragilan ada di seberang lokasi gedung lama.
Sementara untuk lahan pengganti SD Negeri Inpres, Cikeusal berada di belakang gedung lama.
Namun, untuk lahan pengganti SD Negeri Inpres masih dalam pertimbangan, karena akses ke lokasinya masih milik orang lain dan dikhawatirkan bisa menimbulkan masalah di kemudian hari.
Lalu tanggapan dari BPJT, Temmy mengaku kalau mereka setuju agar masalah ini cepat diselesaikan.
"Justru saya mendukung kalau perlu dalam suratnya harus spesifik, seperti harus menyelesaikan proses pembayaran tanah pengganti salah satu SD dengan alasan yang spesifik. Jadi kami juga bisa tenang," lanjutnya.
Ia menambahkan, BPN pastinya juga harus hati-hati dalam proses validasi agar tidak terjadi kesalahan yang nantinya bisa merugikan banyak pihak.
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Relokasi 2 Gedung SD di Serang yang Terdampak Tol Serang-Panimbang, PPK: Masih Tunggu Validasi BPN.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | TribunBanten.com |
KOMENTAR