GridOto.com - Sebagai sumber tenaga, mobil listrik umumnya menggunakan baterai dengan jenis lithium.
Baterai lithium ini seiring waktu pemakaian akan mengalami penurunan performa.
Jika baterai lithium ini sudah mulai alami kerusakan maka harus diganti dengan yang baru.
Lalu bagaimana seharusnya membuang baterai lama mobil listrik agar aman?
GridOto.com ngobrol dengan Faros selaku ketua tim dan pengembangan mobil listrik Arjuna Universitas Gajah Mada (UGM) di event Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021, di Puspitek, Serpong (24/11).
Baca Juga: Motor Elektrik Mobil Listrik Pakai Oli, Perlu Diganti Secara Berkala?
"Pertama yang harus diketahui, baterai lithium itu merupakan logam mulia yang memiliki senyawa kimia, jadi termasuk ke limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)," buka Faros, selaku ketua tim dan pengembangan mobil listrik Arjuna Universitas Gajah Mada (UGM).
"Jadi membuang limbah baterai lithium itu harus dengan cara yang benar dan pastinya enggak sembarangan," lanjutnya.
Seharusnya membuang limbah baterai lithium bekas harus ke lembaga khusus.
"Lembaga tersebut yang mampu mengolah dan mengurai baterai agar aman bagi manusia dan lingkungan," tambahnya.
Jika limbah baterai tersebut dibuang sembarangan seperti ke sungai atau tempat sampah maka bisa mencemari lingkungan.
Baca Juga: Perawatan Berkala Mobil Listrik, Ini Spare Part yang Diganti
"Limbah baterai ini berbahaya lho, kalau dibuang ke tempat sampah dan dengan sengaja dibakar, baterai bisa meledak," jelasnya lagi.
Baterai lithium ini akan bereaksi dengan panas berlebihan.
"Saat meledak bisa membuat bahan lainnya seperti besi pembungkus bisa terpental, sangat berbahaya," tekannya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Putra Samiaji, Head of Before Service PT Hyundai Motors Indonesia (HMID).
"Menangani limbah baterai lithium ini memang harus oleh dilakukan oleh orang yang ahli yang mampu melakukan pengolahan sampah elektronik, bukan dibuang sembarangan," ucap Putra.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR