GridOto.com – Indonesia kembali menjadi tuan rumah balap Superbike dengan sirkuit Mandalika sebagai venue WorldSBK Indonesia 2021 akhir pekan ini (19-21/11).
WorldSBK Indonesia pernah digelar di sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat pada tahun 1994 hingga 1997.
Ada kejadian unik pada 24 tahun lalu ketika WorldSBK Indonesia berlangsung tanggal 12 Oktober 1997.
Carl Fogarty yang keluar sebagai pemenang race 2, enggak mau menerima trofi kemenangan dan menyerahkan kepada pembalap yang crash.
Gara-gara insiden yang dilakukan mantan juara dunia GP 250 cc, John Kocincki di lap terakhir race 2.
Jadi ceritanya, saat itu tim Kawasaki Racing, Simon Crafar sedang berada di depan.
Jika menang, ini akan menjadi kemenangannya yang pertama dan terakhir di balap Superbike.
Sekaligus salam perpisahan di balap Superbike, mengingat WorldSBK Indonesia 1997 adalah seri terakhir dan tahun berikutnya ia balapan di GP 500 cc.
Sebelum balapan ia berjanji ingin menyuguhkan tontonan menarik buat penonton Sentul.
Baca Juga: Pertama Kali WorldSBK Indonesia Digelar, Pembalap yang Datang Sedikit Karena Biaya Mahal
Sayang, ketika sedang memimpin race 1, di lap ke-12 ia memasukkan Kawasakinya ZX-7RR-nya ke pit.
"Roda depan goyang, mungkin bearingnya oblak," jelas Harald Ickl, manajer tim Kawasaki Racing saat itu.
Simon Crafar coba menebus di babak 2. Namun apa yang terjadi?
Nasib menentukan lain. Di lap penutup, John Kocinski yang tak pernah berhasil menggeser posisi terdepan yang dipertahankan Crafar sejak awal, coba menyodok di akhir tikungan 'S'.
Kebetulan Simon Crafar agak melebar. Senggolan pun tak bisa dihindarkan.
Usai penobatan pemenang, Carl Fogarty yang finish terdepan di race 2, didampingi istrinya langsung menuju pit tim Kawasaki Racing.
Baca Juga: Balapan di WorldSBK Indonesia, Mantan Pembalap GP 500 cc Ini Enggak Mau Naik Podium Pertama
Tidak bertemu Simon Crafar dan Harald Ickl (manajer tim Kawasaki), pembalap tim Ducati Corse ADVF itu menyerahkan trofinya ke tim Kawasaki.
OTOMOTIF melaporkan, Simon Crafar cedera tulang selangka dan gegar otak ringan.
“Saya tak rela menerima kemenangan di atas penderitaan orang," jelas Carl Fogarty.
Pembalap yang memiliki julukan 'Blackburn Bullet' itu mengakui prestasi Crafar yang terus membaik di balap Superbike.
"Simon sebetulnya layak menang di sini," tegas Carl Fograty yang ketika itu sudah menyandang dua gelar juara dunia Superbike dari empat gelar yang dimiliki.
Apa kata John Kocinski yang juga mantan pembalap GP 500 cc ini?
Usai balapan, John Kocinski bilang, "Saya sudah berusaha minta maaf pada Kawasaki. Terserah mereka mau memaafkan atau tidak.”
Seperti tak mau mengakui kesalahannya, mantan pembalap GP 500 cc ini bilang, "Kalau Anda berada pada posisi seperti saya, pasti akan berusaha menyalip juga."
Ternyata, dalam seri terakhir ini, tak cuma Crafar yang menjadi korban kebrutalan mantan juara dunia GP 250 cc tahun 1990 itu.
Baca Juga: Balap Perdana di Sirkuit Mandalika Segera Digelar, Ini Perbedaan WorldSBK dan MotoGP
Rekan setimnya, Aaron Slight sampai ogah naik ke tangga podium kedua race 1, karena kesal ketika disodok dengan cara yang dianggapnya tidak sopan.
Manajer tim Castrol Honda, Neil Tuxworth tak mau mengomentari kelakuan pembalapnya itu.
"Anda kan sudah melihat melalui layar televisi, bisa menilainya," ucapnya.
Sementara itu, Simon Crafar berkiprah di GP 500 cc bersama tim Red Bull Yamaha WCM mengendarai Yamaha YZR500, menduduki peringkat tujuh di akhir klasemen GP 500 cc 1998.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | OTOMOTIF |
KOMENTAR