Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Electric Mobility (ELMO)

LPEM FEB UI Ungkap Alasan Masyarakat Indonesia Belum Banyak Beli Mobil Listrik, Apa Saja?

Muslimin Trisyuliono - Rabu, 17 November 2021 | 19:30 WIB
Ilustrasi mobil listrik
Aries Aditya
Ilustrasi mobil listrik

GridOto.com - Pemerintah semakin gencar mengarahkan tren otomotif Tanah Air menuju kendaraan elektrifikasi yang ramah lingkungan.

Pergeseran tersebut diwujudkan melalui Perpres No. 55 Tahun 2019, tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Namun melihat kondisi pasar kendaraan listrik Tanah Air, sayangnya untuk saat ini belum ada mobil listrik dengan harga yang terjangkau.

Hal tersebut diungkapkan oleh Khoirunurrofik, Wakil Kepala LPEM FEB Universitas Indonesia dalam seminar dengan tema Multiple Pathway to Reduce CO2 Emission in Transportation Sector di GIIAS 2021.

"Kalau mengadopsi BEV termurah pada April 2021, di DKI Jakarta harganya masih Rp 500 juta ke atas dan itu sudah termasuk insentif PPnBM," ujar Rofik dalam seminar GIIAS 2021 secara virtual, Rabu (17/11/2021).

"Dengan insentif yang sudah diberikan ini harganya masih relatif tinggi, ini menjadi tantangan tersendiri konsumen untuk membeli mobil listrik," sambungnya.

Rofik menjelaskan, untuk mendorong populasi kendaraan listrik perlu menghadirkan model dengan harga lebih terjangkau.

Selain harga mobil listrik yang tidak terjangkau, masalah utama lainnya yaitu belum banyaknya infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

Baca Juga: Konversi Kendaraan Listrik di Indonesia, Pengamat Sebut Lebih Pas Diterapkan ke Transportasi Umum

Baca Juga: Tanggapi Harga Mobil Listrik di Indonesia, Pengamat Sebut Hanya Untuk Orang Berduit

"Minimnya SPKLU juga menjadi tantangan dalam pengembangan kendaraan berbasis baterai. Pada Mei 2021 jumlah SPKLU baru mencapai 148 unit, tentu SPKLU adalah infrastruktur penarik peralihan ke kendaraan listrik," ucap Rofiq.

Oleh karena itu, Rofiq menyarankan pemerintah perlu mempertimbangkan beberapa faktor untuk mendorong pasar kendaraan listik.

"Pemerintah perlu mempertimbangkan diskon pembelian alat EV Charging ke depannya, insentif tambahan dari pengurangan biaya kesehatan akibat polusi yang berkurang dan administasi percepatan pembuatan STNK dan BPKB," pungkasnya.

 

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa