GridOto.com - Lewat acara diskusi media di pameran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021, Suzuki telah memperkenalkan lebih dalam dua teknologi ramah lingkungannya.
Dua teknologi tersebut adalah platform HEARTECT dan sistem mild hybrid Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).
Teknologi platform HEARTECT sebenarnya bukan hal yang baru karena telah dipakai di banyak mobil Suzuki seperti Suzuki Ertiga dan Suzuki Ignis.
Tapi platform HEARTECT ini masih memegang peran krusial pada upaya penerapan teknologi ramah lingkungan Suzuki terutama di era elektrifikasi.
Sebagai informasi awal, banyak pabrikan yang mulai mengembangkan platform modular untuk mobil-mobil listrik dan elektrifikasi.
Baca Juga: Banyak Dipakai di Mobil Baru Suzuki, Apa Sih Maksudnya Platform HEARTECT?
Sebut saja ada Modularer E-Antriebs Baukasten (MEB) milik VW, e-Toyota New Global Architecture (e-TNGA) milik Toyota, dan Ultium platform milik General Motors.
Nah kami penasaran apakah platform HEARTECT akan dikembangkan menjadi platform modular untuk mobil listrik Suzuki di masa depan.
Mahardian Ismadi Brata, Assistant to Design Development, Engineering Administration & Homologation Department Head PT Suzuki Indomobil Motor menyebut bahwa masih ada potensi pengembangan teknologi yang lebih maju untuk platform HEARTECT.
"Seiring dengan pengembangan kesediaan baterai, tidak menutup kemungkinan kita akan mengembangkan teknologi yang lebih advanced," kata Mahardian.
"Namun hal tersebut harus mempertimbangkan kondisi dan situasi pasar domestik Indonesia maupun ekspor," tambah Mahardian tersenyum.
Baca Juga: Suzuki Optimis Jual Ribuan Mobil Baru di GIIAS 2021, All New Ertiga dan XL7 Jadi Bintang Utama
Sebelumnya Mahardian sempat menjelaskan bahwa platform HEARTECT dikembangkan dengan tujuan utama mereduksi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Mengikuti filosofi Suzuki yaitu Kecil, Sedikit, Ringan, Pendek, dan Rapi, platform HEARTECT dibangun dari material-material yang ringan dan kuat dan memiliki desain struktur yang lebih simpel dari platform sebelumnya.
Platform HEARTECT diklaim lebih kaku 10% dan mampu mengurangi bobot kendaraan secara keseluruhan hingga 15%.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR