GridOto.com - Faktor keselamatan pengemudi dan penumpang dalam mobil sudah jadi hal yang wajib untuk diperhatikan oleh produsen mobil mana pun.
Bahkan, hal ini juga sangat dipahami oleh mantan Insinyur Hyundai Motor Company, Kim Gwang-ho.
Sayangnya, demi memperjuangkan keselamatan para konsumen Hyundai dan anak perusahaannya, KIA Motor, Kim Gwang-ho harus menelan pil yang sangat pahit.
Melansir dari Insider.com, ceritanya bermula ketika Kim menemukan adanya kecacatan desain dari mesin Theta II yang digunakan pada beberapa model mobil Hyundai dan KIA.
Dari temuannya diketahui kalau cacat desain pada mesin Theta II bisa menyebabkan mobil-mobil bikinan dua pabrikan asal Korea Selatan itu mengalami kebakaran.
Mengetahui hal ini, tentu saja Kim langsung melaporkannya ke beberapa pihak yang ada di Hyundai Motor Company.
Sayangnya, pihak Hyundai Motor Company seperti acuh pada masalah tersebut dan tidak segerta melakukan recall pada beberapa model mobil Hyundai dan KIA yang mengunakan mesin Theta II.
Gara-gara hal ini, Kim Gwang-ho pun merasa tidak puas dan langsung mengirimkan laporan ke otoritas pengawasan kualitas produk di Korea Selatan dan Lembaga Keselamatan Jalan Raya Amerika Serikat (NHTSA) pada 2016 silam.
"Padahal di Hyundai kami selalu mengulang kata 'kualitas adalah kebanggaan kami'. Atas dasar itu saya melaporkan masalah mesin Theta II agar Hyundai dan KIA tetap memegang janjinya ini," papar Kim, dikutip dari Insider.com.
Baca Juga: Sudah Bagus Dari Lahir, Ini Spek Audio Bose yang Dipakai Hyundai Creta
Baca Juga: Mesin Hyundai Creta Bisa Kencang Tapi Tetap Irit Berkat Teknologi Ini
Tidak lama setelah Kim membongkar aib itu, banyak pemilik mobil Hyundai dan KIA di Amerika Serikat langsung berani melayangkan laporan terkait masalah pada mobil mereka ke NHTSA.
Pihak Hyundai Motor Company yang kelabakan pun langsung membantah laporan yang dilayangkan Kim Gwang-ho ke NHTSA.
Lebih parahnya lagi, Kim bahkan harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya harus dipecat setelah bekerja selama 26 tahun di Hyundai Motor Company.
Walau demikian, masalahnya tetap terus berlanjut dan pada 2020 lalu NHTSA langsung memberikan kartu kuning kepada Hyundai serta KIA setelah dilakukan penyelidikan lebih dalam.
Menurut pihak NHTSA, kedua pabrikan asal Korea Selatan ini gagal untuk merecall 1,6 juta mobilnya yang bermasalah di Amerika Serikat hingga 2020.
Kemudian, Hyundai Motor Company sebagai induk dua brand mobil ini pun diganjar denda sebanyak 210 juta Dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 2,98 triliun (kurs 1 Dolar Amerika Serikat = Rp 14.203, 16 November 2021).
Lalu, sebagai penghargaan atas keberanian Kim Gwang-ho melaporkan masalah mesin Theta II, NHTSA pun memberikan kompensasi sebanyak 24 juta Dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 340,9 miliar pada Selasa (09/11/2021) lalu.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | insider.com |
KOMENTAR