GridOto.com - Gas buang mobil melebihi ambang batas faktor terbesarnya dikarenakan proses pembakaran mesin yang enggak sempurna.
Pada mobil yang sudah menganut sistem injeksi, tidak sempurnanya pembakaran mesin dipengaruhi oleh bacaan sensor oksigen.
Sensor oksigen pada mobil umunya terbagi menjadi 2 yakni upstream dan downstream.
Kedua sensor ini memiliki peran masing-masing untuk memberi input ke Electronic Control Unit (ECU).
Baca Juga: Purging Mesin Diesel Bikin Lolos Uji Emisi? Ini Kata Bengkel Spesialis
"Sensor oksigen pada gas buang ini akan membaca seberapa pekat hasil pembakaran mesin," buka Bahtiar, Kepala Bengkel Auto2000, Kalimalang, Jakarta Timur.
"Informasi dari bacaan sensor oksigen ini akan menghasilkan Air Fuel Ratio (AFR)," tambahnya.
Sensor oksigen upstream akan membaca kepekatan gas buang sebelum masuk ke catalytic converter.
Setelah dibaca oleh sensor oksigen upstream lalu gas buang akan masuk ke catalytic converter untuk disaring gas karbon berbahaya seperti HC (hydrocarbon), CO (karbon moniksida) sampai NO2 (nitrogen dioksida).
Dari hasil penyaringan catalytic converter ini maka sensor downstream akan membaca kembali kepekatan gas buang.
Baca Juga: Mesti Tahu,⁶& Cara Baca Hasil Uji Emisi Mobil, Perhatikan 2 Hal Ini Saja
Hasil hari bacaan sensor oksigen downstream akan menentukan campuran bahan bakar dan udara yang sesuai dengan settingan ECU.
Kedua sensor oksigen ini bisa kotor sehingga mempengaruhi bacaan gas buang.
Alhasil pembakaran bisa tidak sempurna akibat input sensor oksigen yang keliru.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR