Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+
Advertorial

Teknologi Baterai Lithium-Ion Diprediksi Gantikan Peran Bahan Bakar Fosil pada 2050

Fathia Yasmine - Selasa, 2 November 2021 | 13:51 WIB
Ilustrasi baterai
Dok. Shutterstock
Ilustrasi baterai

GridOto.com – Isu transisi energi belakangan kencang dihembuskan oleh pemerintah maupun penggiat lingkungan. Sebagai informasi, transisi energi memiliki tujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca demi membatasi perubahan iklim.

Dilansir dari laman platform transisienergi.id, diketahui bahwa peningkatan suhu global 90 persen disebabkan oleh aktivitas manusia. Adapun kondisi ini disebabkan oleh tingginya gas polutan di udara, seperti karbon dioksida, metana, nitrogen oksida, dan aerosol.

Dengan adanya risiko tersebut, transisi energi dipercaya mampu menekan hingga 2 derajat Celcius suhu Bumi secara global. Oleh sebab itu, pemanfaatan energi yang bersih (clean energy) menjadi urgensi. Salah satu yang saat ini tengah dikembangkan adalah baterai untuk menghasilkan tenaga listrik.

Dilansir dari laman World Economic Forum (WEF), pendiri dan ketua Battery Associates dr Simon Engelke mengatakan, industri baterai saat ini menjadi solusi untuk mendukung transisi energi. Utamanya, pada kendaraan konvensional seperti mobil.

Baca Juga: Honda Vario 150 Proper, Bodi Nardo Grey Oranye Plus Akesori Sporty

Berdasarkan laporan Electric Vehicle Outlook 2021 milik Bloomberg NEF, transportasi nol emisi dari mobil bertenaga listrik akan diadopsi penuh pada 2050. Menariknya, 60 persen adopsi mobil jenis ini pun diperkirakan akan diadopsi banyak orang pada 2030.

Senada, laman Statista turut mengungkapkan bahwa pada 2030, permintaan baterai untuk kebutuhan moda transportasi diperkirakan akan mencapai angka 9.300 giga-watt hour (GWh)  secara kumulatif.

Konsep penggunaan baterai sebagai sumber tenaga kendaraan sebenarnya mirip dengan bahan bakar fosil. Sebagai informasi, saat ini baterai yang digunakan dalam mobil bertenaga listrik (electric vehicle) berbahan Lithium ion dan dapat diisi ulang dengan metode pengecasan. 

Lithium ion, kata Simon, digunakan karena kemampuannya untuk menyimpan lebih banyak energi dibanding baterai berbahan lain, seperti asam timbal.

Baca Juga: Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Diprediksi Trabas 480,54 Hektare Sawah, Sejumlah Pihak Meragukan Data Proyeknya

Editor : Sheila Respati

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id

REKOMENDASI HARI INI

Pantesan, Ini Penyebab CVT Motor Matik Bunyi Kasar Mirip Gerinda

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa