GridOto.com - Memasuki musim hujan seperti sekarang, pengendara sebaiknya waspada saat melewati genangan air jika tidak mau terkena aquaplaning.
Bagi yang belum tahu, Aquaplaning merupakan kondisi ban kendaraan yang kehilangan traksi di permukaan jalan saat melewati genangan air.
Sehingga kendaraan yang mengalami aquaplaning, terasa mengambang hingga mengakibatkan tergelincir dan kecelakaan.
Training Director dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengungkapkan aquaplaning bisa terjadi oleh berbagai faktor.
"Aquaplaning akibat hilangnya grip atau cengkeraman ban terhadap permukaan jalan di saat hujan dan terkena genangan air," ujarnya saat dihubungi GridOto.com, Jumat (30/10/2021).
Menurutnya, salah satu penyebab aquaplaning yaitu karena kondisi ban yang sudah kurang baik hingga penggunaan jenis ban yang tidak sesuai peruntukan.
"Aquaplaning bisa makin parah jika kondisi ban botak, kurang angin, dan penggunaan ban MT (Mud Terrain) untuk off-road di aspal," ungkap Sony.
"Ban yang mampu menyibak genangan air itu jenis HT (Highway Terrain) yang memang diperuntukan di aspal, itupun dengan kecepatan tertentu," lanjutnya.
Baca Juga: Trabas Genangan Air, Toyota Fortuner Oleng dan Hajar Agya, Begini Caranya Hindari Aquaplaning
Baca Juga: Aquaplaning Enggak Jadi Momok Lagi Kalau Pakai Easyrain AIS, Begini Cara Kerjanya
Ia mengungkapkan, aquaplaning memiliki kemungkinan yang kecil untuk membuat mobil terbalik di medan jalan yang terbilang rata.
"Namun jika jalannya bergelombang (bumpy) atau permukaan lapisan jalannya berbeda-beda, mungkin saja. Itupun biasanya di mobil yang punya ground clearance tinggi," jelas Sony.
Jadi demi mencegah aquaplaning, Sony menyarankan agar pengemudi mengurangi kecepatan kendaraannya.
"Normalnya kecepatan dikurangi 10 sampai 20 kilometer per jam ketimbang di kondisi jalan kering," sebutnya.
"Selain itu ban yang dipakai enggak boleh botak, enggak boleh kurang angin, dan harus sesuai peruntukan. Lalu kecepatan juga perlu disesuaikan, selanjutnya pengendara harus mengolah kemudi dengan cara yang yang halus, tidak agresif atau kasar," sambung Sony.
Ia menambahkan, aquaplaning terjadi begitu cepat sehingga membuat pengendara kurang waspada saat melaju di cuaca hujan.
"Sebenarnya saat hujan kendaraan sering terkena aquaplaning, hanya saja pengemudi tidak sensitif sehingga cuek dan panik saat ban selip hingga kendaraannya melintir," terang Sony.
Dengan begitu, lebih hati-hati lagi ya sob saat mengendarai kendaraan di musim hujan.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR