GridOto.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) merupakan salah satu pabrikan yang memiliki beragam line up kendaraan elektrifikasi di Indonesia.
Sebut saja Toyota Corolla Cross Hybrid, Corolla Altis Hybrid, C-HR Hybrid, Alphard Hybrid, hingga New Camry Hybrid yang baru saja mendapatkan penyegaran pada Jumat (29/10/2021) hari ini.
Digaung-gaungkan sebagai teknologi masa depan yang ramah lingkungan, sayangnya kontribusi penjualan kendaraan elektrifikasi Toyota saat ini masih belum semanis model lainnya.
"Rasio penjualan kendaraan elektrifikasi memang belum banyak ya, masih di bawah satu persen kontribusinya jika dibandingkan dengan total penjualan Toyota," ujar Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran TAM saat berada di acara virtual, pada Jumat (29/10/2021).
"Saya rasa juga itu seiring dengan market ya, kalau kita lihat market dari kendaraan elektrifikasi dibandingkan dengan total market masih sama," lanjutnya.
Walaupun secara penjualan masih terbilang kecil, Anton mengungkapkan jika permintaan akan kendaraan elektrifikasi Toyota terus meningkat dan bergerak positif setiap tahunnya.
Bahkan dalam dua tahun terakhir, terjadi lonjakan permintaan untuk line up elektrifikasi Toyota hingga lebih dari dua kali lipat.
Baca Juga: Begini Cara Kerja Toyota Safety Sense 2 di Camry Hybrid Terbaru
Baca Juga: Fortuner 2.800 cc Sudah Bisa Dipesan, Sedahsyat Ini Torsi Mesinnya
"Saya sulit mengatakan angka persis, tapi pastinya akan terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Kita bisa lihat bahkan dua tahun belakangan itu kan sebenarnya penjualan kami sudah hampir 5.000 unit (per tahun)," tutur Anton lagi.
"Jika dibandingkan sebelumnya, itu cuma di angka 1.000-an unit. Saya masih ingat pada 2019 lalu kita bicara ratusan unit (per bulan)," imbuhnya.
Enggak cuma itu, Anton juga optimis tren positif tersebut akan terus berlanjut dan semakin banyak pemain baru dari brand lain yang meramaikan segmen kendaraan elektrifikasi.
Seiring dengan semakin baiknya pemahaman masyarakat atas kendaraan berteknologi terkait, banyaknya produk elektrifikasi yang akan diproduksi secara lokal dan dukungan pemerintah guna mendorong daya beli.
"Jadi kami yakin 2022 akan terus meningkat, apalagi dengan adanya produksi lokal atau CKD (Completely Knock Down) dari produk-produk elektrifikasi. Komposisi (penjualan) rasanya bisa naik ya," papar Anton.
"Sekarang mungkin masih di bawah satu persen, tapi pelan-pelan akan naik di atas satu persen. Jadi apabila nanti produk-produk itu mulai terjadi produksi lokal, pada saat itulah saya rasa komposisinya akan meningkat lebih drastis lagi ke depan," pungkasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR