GridOto.com - Meskipun bisa dibilang merupakan figur baru di dunia otomotif Indonesia, Jason Broome sudah kenyang makan asam garam di industri tersebut.
Sebelum dikenal sebagai figur Managing Director Porsche Indonesia sejak awal 2020 lalu, Jason Broome sudah 20 tahun lebih berkecimpung di dunia otomotif.
“Aku memulai karier (di dunia otomotif) sebagai mekanik saat masih berumur 16 tahun, dan aku terus menekuni dunia tersebut hingga saat ini,” buka figur kelahiran Inggris tersebut kepada GridOto.com.
Meskipun sering bekerja di berbagai pabrikan mobil seperti BMW, Lamborghini, dan tentunya Porsche, Jason mengaku lebih senang menekuni motor sebagai hobinya.
Tidak hanya sekedar senang naik motor, ia juga sempat berkompetisi aktif sebagai pembalap saat bekerja di Hong Kong pada tahun 2000-an.
Bahkan pria lajang tersebut sempat mengikuti ajang balap Road Race legendaris Macau GP sebanyak empat kali.
“Yaitu pada Macau GP 2005, 2006, 2008, dan 2009, aku juga sempat ingin ikut Isle of Man TT pada 2007,” ucap Jason.
“Tapi saat itu aku sedang menjabat sebagai Managing Director Rolls Royce (di Hong Kong), dan mereka tidak mengizinkanku untuk berangkat,” kenangnya sambil tertawa.
Perjalanannya untuk berkompetisi di kelas Superbike dan Supersport Macau GP sendiri dimulai di awal 2000-an, saat ia bekerja untuk BMW Motorrad di Hong Kong.
Saat itu, ia sedang kembali jatuh cinta dengan dunia ‘permotoran’ setelah sempat absen dari dunia tersebut sejak 90-an awal.
“Ibuku tidak setuju kalau aku naik motor, akhirnya aku disetir ke dunia balap mobil bahkan sempat mengikuti kejurnas reli di Inggris, dan tidak menyentuh motor lagi,” ungkap pria yang masih lajang itu.
“Setelah pindah tugas ke Asia bersama BMW Motorrad, aku kembali jatuh cinta dengan motor dan mulai mencari cara untuk bisa ikut balap motor,” tambahnya.
Berhubung Hong Kong tidak punya event balap motor yang bisa ia ikuti, ia pun beralih ke Cina daratan.
“Aku harus membuat SIM motor terlebih dulu, yang akhirnya aku dapatkan pada Desember 2001, dan mengikuti balapan pertamaku pada Juli 2002,” ucap Jason.
“Jadi dari tidak punya SIM ke balapan pertama itu jaraknya hanya 6 bulan, kalau dipikir-pikir gila juga,” tawanya.
Ia terjun di ajang balap ZIC Superbike Race yang digelar di sirkuit Zhuhai, China, selama empat tahun sebelum mendapatkan undangan pertamanya ke Macau GP.
Baca Juga: Blak-blakan Marcus Yeo, Presiden AudioFrog Asia Pasific, Ungkap Alasan Pilih Produksi Audio di China
Suatu hal yang ia banggakan mengingat tidak sembarang pembalap bisa mendaftar untuk mengikuti Macau GP.
Mereka harus dinilai memiliki skill yang bagus untuk mengantongi undangan guna mengikuti balapan yang sudah digelar di jalanan Macau sejak 1954 tersebut..
“Macau GP adalah salah satu hal terbaik dan tentunya paling mendebarkan yang pernah aku alami selama hidupku, dan aku sangat menikmatinya,” ucap Jason.
“Aku berada satu lintasan dengan para pembalap profesional dan aku hanya balapan sebagai hobi,” tambah pria penggemar motor Ducati tersebut.
“Jadi untuk mendapatkan undangan dan membalap bersama para pembalap yang beberapa diantaranya juga merupakan idolaku,” ucapnya.
Makanya tidak heran kalau motor Suzuki GSX-R 1000 K6 yang ia pakai di Macau GP masih menjadi motor paling berharga dalam koleksinya hingga saat ini.
Apalagi motor tersebut juga membawanya meraih gelar juara di ajang ZIC Superbike Race 2009 di kelas Superbike.
“Motor itu masih suka aku panaskan dan baru turun mesin tiga tahun lalu, kedepannya mungkin aku akan mencoba ikut trackday lagi kalau ada waktu,” tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR