GridOto.com - Pembalap tim Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, tinggal selangkah lagi untuk meraih gelar juara MotoGP 2021.
Ini akan jadi gelar juara dunia pertama bagi Fabio Quartararo, sekaligus jadi yang pertama buat Yamaha sejak terakhir pada 2015 lalu.
Meskipun sukses di Yamaha, ternyata Quartararo tak menjamin dirinya akan bertahan usai kontrak yang berakhir usai musim 2022.
Hal itu diungkap oleh sang manajer, Eric Mahe, yang sudah memikirkan bagaimana kelanjutkan karir pembalapnya pada 2023 mendatang.
Eric Mahe membuka semua peluang dan diskusi dengan pabrikan lain yang tertarik dengan El Diablo.
"Fabio akan tinggal di tempat yang terbaik baginya, dan sekarang semuanya terbuka. Saat ini memang belum ada yang jelas soal 2023," ungkap Mahe dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.com.
Mahe juga percaya diri, Quartararo bisa sukses dengan pabrikan lain jika meninggalkan Yamaha.
"Fabio senang dengan performanya, karena performanya ini lebih bergantung dari faktor Fabio itu sendiri dibandingkan dengan paket motornya," ucapnya.
Baca Juga: Marco Melandri Yakin Toprak Razgatlioglu Takkan ke MotoGP, Ini Alasannya!
Baca Juga: Sulit Raih Triple Crown MotoGP 2021, Lin Jarvis Salahkan Maverick Vinales
Perkataan sang manajer ini seperti pukulan buat Yamaha, seolah menggambarkan Quartararo masih kurang puas dengan performa timnya tersebut.
Mahe-pun tidak mau juga Yamaha ikutan tren kontrak pendek jika mau Quartararo bertahan.
"Tren saat ini adalah kontrak setahun, atau setengah tahun sebelumnya. Jika ada pandangan lain maka kami akan pergi," tutur Mahe lagi.
"Tapi kami takkan terburu-buru, jadi kami akan lihat yang terjadi. Kami dikontak beberapa tim. Yang jelas ada 2 yang tegas mendekati, sedangkan lainnya hanya mencoba-coba. Kami akan menilai semua dengan percaya diri. Fabio masih muda dan masa depannya panjang," jelasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
KOMENTAR