GridOto.com - Sebuah tempat wisata di kawasan Lembang, Bandung, dibikin heboh akibat ulah tukang parkir yang memungut biaya sampai Rp 150 ribu sekali parkir.
Setelah dilakukan penelusuran, ternyata pemungutan biaya parkir tersebut dilakukan oleh oknum tukang parkir di tempat wisata Farmhouse, Lembang.
Aksi parkir liar itu dilakukan oleh oknum warga berinisial KA (29), MJ (23), dan YC (41) terhadap pengelola bus pariwisata pada Sabtu (9/10/2021).
Kejadian ini jadi ramai karena berhasil direkam dan ramai diunggah di media sosial.
Video viral itu memperlihatkan seorang pengunjung mengeluhkan harga parkir bus yang mencapai Rp 150.000 di kawasan wisata Farmhouse dan The Great Asia Afrika, Kecamatan Lembang KBB.
Kanit Intel Polsek Lembang Iptu Dindin Sofian mengatakan, setelah video itu viral, polisi melakukan penelusuran dan menangkap tiga pelaku parkir liar. Saat ini, ketiganya sudah diamankan dan sedang dimintai keterangan.
"Jadi kronologinya melihat berita dari medsos ada video dari warga bahwa ada pungli tarif kendaraan di kawasan wisaga Farmhouse. Selanjutnya melakukan penyidikan dan pelaku sudah diamankan dimintai keterangan termasuk yang mengunggah video tersebut," ujar Dindin, saat dihubungi, Senin (11/10/2021).
Dari hasil pemeriksaan, pelaku awalnya mempersilakan bus untuk parkir di lahan milik perorangan. Pelaku kemudian menyodorkan selembar tiket parkir dengan biaya Rp 150.000.
"Alasannya (pelaku) itu uang untuk menjaga keamanan. Kemudian yang menggunggah video itu keberatan. Tiket parkirnya juga bukan milik pemda," ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov Kabar Dedi Taufik mengatakan harga tarif parkir yang mahal akan memberikan kesan negatif dari para wisatawan. Imbasnya, jumlah kunjungan pun menurun dan kembali berdampak pada ekonomi masyarakat.
View this post on Instagram
Baca Juga: Geber Yamaha WR 155 R, Member WR Owners Indonesia Ramai-ramai Asah Skill Off-road di Lembang
Malah menurutnya, kisah serupa seringkali terjadi di tempat lain sehingga mencoreng tempat wisata tersebut.
"Jika pengalamannya negatif, maka kunjungan juga bisa berkurang. Ini harus kita antisipasi bersama, karena pariwisata ini merupakan salah satu sektor yang penting untuk kebangkitan ekonomi di masa pandemi Covid-19," ujar Dedi Taufik yang dikutip GridOto.com dari Tribun Jabar.
Di kesempatan lain, Public Relation Farmhouse dan The Great Asia Africa Lembang, Intania Setiati, mengatakan, dampak buruk dari peristiwa tersebut sudah dirasakan langsung karena citra objek wisata di Lembang menjadi tercoreng.
"Dampaknya orang yang inginnya berlibur, tapi kena tarif parkir mahal bakal kecewa dan malas balik lagi. Tapi dengan ditindak langsung seperti itu, kami sangat berterima kasih," ujarnya.
Intan memastikan, adanya oknum yang mematok tarif parkir cukup mahal itu sama sekali tidak melibatkan pihaknya sebagai pengelola wisata yang dituju wisatawan.
"Jadi, wewenang mereka memarkir juga bukan dari kita karena kan posisinya di luar objek wisata," kata Intan.
Ia mengatakan, adanya tarif parkir liar yang dikelola oleh warga di dekat objek wisata Farmhouse dan The Great Asia Africa juga pernah terjadi beberapa tahun lalu dengan korban wisatawan yang menggunakan kendaraan roda dua.
"Kemudian dikoordinasikan dengan pihak desa dan pelakunya dibina. Tapi enggak lama akhirnya terulang lagi. Jadi ada yang sengaja mengambil kesempatan di momentum mulai ramai wisatawan ke Lembang," ucapnya.
Di sisi lain, pihaknya berharap kehadiran objek wisata di Lembang ini bisa menghidupkan roda perekonomian warga sekitar dengan cara mengelola kantong parkir, berjualan oleh-oleh, dan jajanan bagi wisatawan.
"Tapi dengan harga sewajarnya biar wisatawan itu enggak kapok. Selain memang kita pekerjakan 75 persen warga sekitar," kata Intan.
Sobat ada yang pernah mengalami kejadian 'dipalak' oleh tukang parkir liar di kawasan wisata seperti ini? Jangan diam saja dan langsung segera laporkan!
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Oknum Patok Tarif Parkir Rp 150 Ribu di Objek Wisata Lembang, Begini Respons Pengelola
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribun Jabar |
KOMENTAR