GridOto.com - Setiap pabrikan punya teknologi dalam pelapisan liner atau dinding silinder supaya lebih awet dan efisien.
Jika Yamaha punya teknologi Die Aluminium Silicon (DiASil), Suzuki punya teknologi blok silinder mesin yang dikasih nama Suzuki Composite Electrochemical Material (SCEM).
Lantas apakah kelebihan blok silinder motor Suzuki dengan teknologi SCEM ini dibandingkan blok silinder biasa?
Blok silinder dengan teknologi SCEM dibuat dengan tujuan agar dinding atau liner pada blok silinder lebih kuat dan tahan lama.
Baca Juga: Begini Caranya Tanam Boring Besi di Blok DiASil Supaya Enggak Melorot
"Teknologi pembuatan blok silinder SCEM ini mengadopsi proses produksi tanpa memakai sleeve dari besi dalam menciptakan dinding silinder," buka Victor Assani selaku 2W Service Area Manager, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) kepada GridOto.
Sesuai dengan namanya, metode electro plating atau teknik melapisi benda dengan bantuan arus listrik digunakan untuk melapisi liner atau dinding silinder pada blok SCEM ini.
"Silinder alloy casting diproses melalui metode machining dan ditambahkan material dengan proses electro plating yang ketebalannya sudah disyaratkan pada area dinding atau boring silinder SCEM," jelas Victor saat dihubungi melalui pesan singkat pada Senin (11/10).
Proses machining dan juga electro plating yang digunakan pada blok silinder SCEM ini menghasilkan dinding liner yang tipis namun kuat.
Baca Juga: Motor yang Pakai Blok Silinder Jenis Ini Ternyata Masih Perlu Inreyen
"Selain itu, blok SCEM ini juga dapat melepas panas lebih cepat," jelas Victor
Teknologi blok silinder SCEM ini ternyata sudah lama digunakan di motor Suzuki.
"Blok SCEM ini sebenarnya sudah lama diterapkan di motor Suzuki," papar Victor
Baca Juga: Biar Awet, Begini Cara Inreyen Mesin Motor 2-tak Setelah Korter dan Ganti Piston
"Mulai dari Suzuki Spin, Suzuki Satria FU, Suzuki Skywave hingga Suzuki Skywave sudah pakai teknologi ini," tuturnya.
Nah jadi itu tadi apa kelebihan blok silinder motor Suzuki yang mengadopsi teknologi SCEM.
Jadi enggak penasaran lagi ya.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR