GridOto.com - Sosok Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan terdaftar memiliki sederet kendaraan bermotor yang menarik untuk dibahas.
Salah satunya adalah motor Honda Solo.
Mungkin nama tersebut sedikit asing di telinga sobat.
Maklum, Honda Solo memang tak masuk daftar motor yang dijual langsung oleh PT Astra Honda Motor (AHM).
Melansir Global.honda, Honda Solo mulai diperkenalkan pada 2003.
Sekilas seperti tampang Honda CB100 klasik hanya saja lebih kurus.
Bentuk bodinya ramping nan mungil dengan gaya desain retro.
Lihat saja dari bentuk lampu utama, panel instrumen, hingga spion yang bulat.
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Honda Memiliki Motor dengan Nama Daerah di Jawa Tengah Loh
Soal kaki-kaki, suspensi depan menggunakan model teleskopik sedangkan bagian belakang memakai swing arm dengan suspensi tunggal yang menopang di bawah jok.
Remnya pun masih tromol depan belakang sehingga meningkatkan tampilan klasiknya.
Motor yang berada di bawah naungan Honda New Project (N Project) ini dirancang untuk memberikan kesenangan memiliki dan mengendarai motor kepada pemiliknya.
Selain itu motor ini berfungsi sebagai aksesori fesyen selain menyediakan transportasi sehari-hari yang nyaman.
Jadi tak heran desainnya nyentrik banget.
Soal dapur pacu, Honda Solo dibekali mesin 50 cc silinder tunggal 4-tak dengan pendingin udara.
Pengapiannya masih menggunakan CDI tipe magnet yang menawarkan rasa berkendara motor lawas.
Apalagi diperkuat dengan hanya adanya kick starter untuk menyalakan mesin.
Baca Juga: Kenalin Nih Kawasaki 125-TR Bobcat, Tampilannya Sekilas Mirip W175TR Lho
Baca Juga: OtoJadul - Nostalgia Kawasaki KR 150 SS, Rival Honda NSR 150 RR yang Bisa Digaspol hingga 190 Km/jam
Dikawinkan dengan transmisi otomatis 3-percepatan, powernya hanya 3,5 dk di 7.500 rpm dengan torsi puncak 3,8 Nm pada 6.000 rpm.
Meski terasa kecil, tenaga itu dirasa cukup untuk menggerakkan motor yang berbobot 77 kg doang ini.
Untuk ukuran motor ramping nan ringan, wheelbase-nya cukup panjang yakni 1,285 mm dengan ban berukuran 18 inci depan dan belakang.
Kalau soal harga, tipe standard jadi yang termurah dengan banderol 199 ribu yen atau setara Rp 24,9 juta (kurs 1 yen = Rp 125,14 per 13 Oktober 2021).
Untuk yang lebih mahal punya opsi kustomisasi warna tangki, cover lampu dan fender, rangka, dan jok.
Varian yang disebut dengan style 1 ini harganya 214 ribu Yen atau sekitar Rp 26,7 jutaan.
Sedangkan style 2 ada tambahan finisihing warna handlebar dan cover mesin.
Untuk tipe ini harganya 219 ribu yen yang setara Rp 27,4 jutaan.
Baca Juga: Miliki Empat Generasi, Begini Sejarah Honda NSR 150 di Indonesia, Kalian Suka yang Mana
Sayangnya Honda Solo hanya diproduksi sampai 2007.
Tak heran jika Honda Solo berpotensi menjadi incaran kolektor.
Wah, jangan-jangan Opung Luhut mulai 'menimbun' Honda Solo nih dan menjualnya saat harganya menggila. Entahlah..
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | global.honda |
KOMENTAR