GridOto.com - Geely baru-baru ini meluncurkan Geometry EX3 di Tiongkok dan membuktikan bahwa teknologi mobil listrik bisa sangat terjangkau.
Meluncurnya Geometry EX3 mengisi lineup paling murah dari brand Geely yang berfokus pada mobil listrik tersebut.
Tidak tanggung-tanggung, Geely membanderol Geometry EX3 mulai dari 59.700 yuan Tiongkok atau sekitar Rp 131,7 juta. (Kurs 1 yuan = Rp 2.207,19).
Untuk perbandingan, Dacia Spring EV, salah satu mobil listrik non-quadricycle termurah di Eropa, memiliki banderol mulai dari 17.090 euro atau Rp 281 jutaan sebelum insentif. (Kurs 1 euro = Rp 16.444,1).
Sebagai informasi tambahan, mobil listrik termurah Eropa adalah Renault Twizy tapi ia berada di kelas quadricycle atau mobil mungil setara dengan motor.
Bagaimana EX3 bisa semurah itu dan dapat apa saja? Yang paling jelas terlihat, Geely menggunakan basis Geely Yuanjing X3 untuk mengembangkan Geometry EX3.
Baca Juga: SUV Listrik Konsep Smart, Bawa Teknologi Mobil Listrik Besutan Geely?
Nah dengan menggunakan basis mobil yang sudah ada, Geely bisa memangkas biaya pengembangan mobil listrik.
Crossover ini memiliki dimensi panjang 4.005 mm, lebar 1.760 mm, tinggi 1.575 mm dan wheelbase 2.480 mm.
Sejatinya mobil murah, EX3 dibekali baterai Lithium-ion berkapasitas 37,23 kWh yang diklaim memiliki estimasi jarak tempuh 322 kilometer sesuai standar New European Driving Cycle (NEDC).
Baterainya bisa dicas cepat arus DC dengan klaim pengecasan 0-80% dalam waktu 30 menit saja.
Lalu untuk motor elektrik penggeraknya, Geely menyematkan motor bertenaga puncak 70 kW atau 95 dk dan bertorsi 180 Nm.
Baca Juga: Mobil Listrik Volvo XC40 Recharge Masuk Ke Dalam Air Untuk Pembuktian?
Soal fitur, meski berharga murah, Geometry EX3 menawarkan banyak suguhan untuk pengemudi dan penumpang.
Sebut saja sunroof, layar infotainment 10,25 inci, kapabilitas smartphone mirroring Geely G-Link, navigasi Autonavi, voice control, dan in car WiFi.
Soal keselamatan, Geely menyebut EX3 telah memiliki ABS dan EBD, dual airbags, kamera dan sensor parkir, dan Tire Pressure Monitoring System (TPMS).
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR