GridOto.com - Harga minyak dunia terpantau menguat pada akhir perdagangan di Sabtu pagi WIB sebagai akibat krisis energi global yang belum mereda.
Sebagai contoh, minyak mentah WTI naik 4,6 persen dan minyak mentah Brent naik sebesar 3,9 persen pada minggu ini.
Meski begitu, produsen BBM di dalam negeri semisal Pertamina justru kembali menyesuaikan harga produk BBMnya semisal Pertamax Turbo.
Kali ini, Pertamax Turbo telah mengalami penurunan Rp 300 per liter atau harganya menjadi Rp 12.000 per liter sejak 2 Oktober 2021.
Sebelumnya, Pertamina sempat menaikkan harga BBM non subsidi tersebut pada September 2021 dari Rp 9.850 menjadi Rp 12.300 per liter.
Waktu itu, Pertamina juga sempat menaikan harga Pertamina Dex dari Rp 10.200 menjadi Rp 11.150 per liter.
Sementara harga BBM non subsidi Pertamina lainnya yaitu Pertamax, hingga kini tetap stabil di Rp 9.000 per liter.
Sedangkan untuk BBM dengan RON 92 dari brand lain seperti Shell Super, sudah Rp 11.550 per liter di Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
Baca Juga: Biar Enggak Penasaran, Ini Alasan Pertamina Tidak Jual BBM Subsidi Di SPBU Mini Pertashop
Baca Juga: Jangan Sampai Salah Isi, Tiap Jenis BBM Diberi Warna Berbeda-beda, Begini Penjelasan Pertamina
Lantas mengapa harga Pertamax bisa tetap stabil di tengah kondisi harga minyak dunia yang sedang naik?
Irto Ginting selaku Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga (Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) coba menyampaikan alasannya.
Menurutnya, Pertamina terus berusaha berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait penetapan harga BBM yang dipasarkannya.
"Saat ini Pertamina terus melakukan proyeksi dan penghitungan harga dengan berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait," jelasnya saat dihubungi GridOto.com, Jumat (7/10/2021).
Mengenai harga Pertamax untuk kedepannya, sayangnya Irto tidak bisa memberikan jawaban.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Kompas.com,shell.co.id |
KOMENTAR