GridOto.com - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memberikan penyegaran warna dan grafis baru untuk motor trail andalannya, WR 155 R setelah dua tahun mengaspal di Tanah Air.
Yamaha WR 155 R mendapatkan warna baru yaitu blue dan black dengan mengusung konsep sporty serious prestige, yang merepresentasikan motor dengan karakter offroad yang kuat dan tampilan warna yang agresif.
Untuk Yamaha WR 155 blue terinspirasi dari YZ450F dengan menampilkan warna biru yang merupakan ciri khas Yamaha, ditambah dengan tulisan WR berukuran besar yang bercorak putih tipis.
Sedangkan Yamaha WR 155 R black disematkan grafis tajam yang agresif dan dinamis, dengan sentuhan modern dan sporty yang cocok untuk berjiwa muda.
Antonius Widiantoro, Manager Public Relations, YRA and Community YIMM mengatakan, penyegaran warna dan grafis baru ini dilakukan karena Yamaha WR 155 R terbukti mendapatkan respon positif dari pasar Indonesia.
"Agar makin menggairahkan aktivitas konsumen yang kerap diisi dengan kegiatan offroad, kami menyajikan penyegaran warna dan grafis baru WR 155 R," ujar Antonius dalam keterangan resmi yang diterima GridOto.com, Jumat (8/10/2021).
"Tampilan ini turut memperkuat karakter offroad, sehingga penggunanya makin enjoy berkendara dengan motor sport adventure terbaik dikelasnya ini," sambungnya.
Soal harga, Yamaha WR 155 R blue dan black ini dibanderol dengan harga Rp 37,725 juta on the road (OTR) DKI Jakarta.
Baca Juga: Yamaha WR 155R Alih Habitat, Pasang Pelek 17 Inci Jadi Supermoto
Baca Juga: Yamaha WR 155R Supermoto Sudah Ready Stock, Sekali Beli Dapat Dua Set Kaki-kaki
Sekadar informasi, Yamaha WR 155 R dibekali mesin berkapasitas 155 cc berpendingin cairan dan telah dilengkapi dengan teknologi variable valve actuation (VVA).
Mesin tersebut diklaim mampu menghasilkan tenaga maksimal 16,5 dk pada 10.000 rpm dan torsi mencapai 14,3 Nm pada 6.500 rpm.
Dengan performa mesin yang tangguh dan bertenaga, WR 155 R cukup handal digunakan untuk menjelajah berbagai medan baik onroad maupun offroad.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR