GridOto.com - Taksi jadi salah satu moda transportasi yang populer hampir di seluruh dunia.
Memang sih soal biaya tarif taksi memang sedikit lebih mahal dibanding bus misalnya.
Meski begitu, dengan taksi penumpang bisa mendapatkan kenyamanan, bahkan privasi yang lebih baik ketimbang transportasi lain.
Tapi gimana kalau sekali naik taksi, kamu dikenai biaya lebih dari Rp 50 juta?
Itu pernah terjadi di Rusia, tepatnya pada 2018 lalu.
Seorang penumpang taksi Rusia pernah disuruh membayar sekitar 232.924 rubel, atau setara Rp 45,6 jutaan (Kurs 7 Oktober 2021, 1 rubel = Rp 196).
Ada juga yang mengaku dikenai tarif 268.820 rubel, atau tembus Rp 52 jutaan, padahal ia hanya menempuh jarak sejauh 28 Km, dari pusat kota Moskow ke Bandara Sheremetyevo.
Menurut beberapa sumber informasi, tarif tak wajar tersebut ternyata akibat kesalahan dari Global Positioning System (GPS).
Baca Juga: Naik Taksi Ini Langsung Berasa Mau Perang, Armadanya Pakai Panser BRDM-2 Combat Command Bro
GPS sengaja dibuat kacau karena saat itu ada seorang pejabat tinggi yang sedang berkunjung di negara itu.
Kacaunya GPS itu juga kabarnya disengaja, dengan tujuan agar menghindari intaian mata-mata.
Beberapa perusahaan transportasi pun sebenarnya sudah mengkonfirmasi ke para pelanggannya jika telah terjadi gangguan pada GPS.
Salah satu perusahaan taksi online di sana juga mengatakan penghitungan tarif dilakukan secara manual akibat tagihan tarif yang terlalu tinggi.
Kemudian layanan sewa mobil Belka Car, di Moskow, juga mengaku mobil mereka sempat terlacak berada di Rumania gara-gara GPS kacau ini.
Untung aja enggak terjadi di Indonesia ya.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | bbc.com,Kompas.com |
KOMENTAR