GridOto.com - Penggunaan piringan rem karbon mungkin sudah tidak asing buat kamu yang senang nonton MotoGP.
Dengan daya pengereman yang superior, kenapa rem cakram karbon enggak dikembangkan buat penggunaan motor harian?
Kalau ada yang berpendapat karena masalah harga yang mahal, ternyata enggak sepenuhnya tepat.
Memang sih piringan rem karbon ini enggak murah, tapi pasti ada saja 'sultan' yang mampu beli.
Harga cakram rem karbon terbilang mahal karena membutuhkan teknologi yang rumit untuk memproduksinya.
Berkaca dari data tahun 2020, rata-rata harga sistem rem karbon yang dipasang di motor balap MotoGP berkisar Rp 155-238 jutaan.
Dengan harga segini jelas bisa membeli sepeda motor yang digunakan untuk harian dengan performa lebih dari cukup.
Tapi anggaplah kamu punya uang segitu dan ingin pasang rem karbon buat motor harian, tetap enggak disarankan.
Hal yang bikin rem karbon enggak bisa digunakan buat motor harian ternyata karena rem ini hanya bekerja pada suhu tinggi.
Meskipun sistem pengereman dengan piringan karbon ini hanya dapat berfungsi dengan baik ketika mencapai suhu 400 hingga 1500 derajat Celcius.
Baca Juga: Jangan Langsung Ngebut, Kampas Rem Cakram Baru Tidak Langsung Pakem
Jika digunakan di suhu rendah atau bahkan saat hujan, maka rem jenis ini tidak berfungsi.
Lihat saja kalau balapan MotoGP jika turun hujan langsung pada masuk pit dan tukar motor settingan hujan dengan ban basah plus cakram rem baja seperti pada model sepeda motor harian.
Keterbatasan ini yang bikin membuat rem cakram karbon tidak dipasang di sepeda motor harian.
Kalau pernah lihat motor harian yang menggunakan cakram rem karbon, kemungkinan besar cuma buat ajang modifikasi saja dan kecil kemungkinan dipakai harian.
Jadi kalaupun mampu beli cakram rem karbon tapi mau digeber ya paling dipakai buat trackday di sirkuit saja tuh...
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | MotoGP.com,2banh.vn |
KOMENTAR