GridOto.com - PT Sinar Baru Permai menggugat PT BMW Indonesia bersama PT Astra International, Tbk sebagai salah satu dealer resmi BMW sebesar Rp 14,5 miliar.
Keduanya digugat gara-gara BMW X5 xDrive35i (F15) 2015 yang dikemudikan Dharma Prasetio selaku direktur PT Sinar Baru Permai mengalami kerusakan tiba-tiba.
Jadi drive shaft atau propeller shaft depan (bahasa populernya as kopel) BMW X5 xDrive35i (F15) 2015 yang dikemudikan Dharma Prasetio tiba-tiba patah di gerbang tol Kebon Bawang, Jakarta Utara, pada 21 Januari 2021.
Setelah dibawa ke bengkel resmi BMW Astra Sunter, Jakarta Utara, Dharma mendapat penjelasan bahwa propeller shaft atau drive shaft depan BMW X5 xDrive35i (F15) 2015 tersebut patah.
Dugaan patahnya poros propeller BMW X5 xDrive35i 2015 karena kerusakan atau cacat tersembunyi ini yang dipersoalkan oleh pihak penggugat melalui kuasa hukumnya.
Baca Juga: BMW Indonesia Kembali Digugat Oleh Konsumennya, Minta Ganti Rugi Rp 4,5 Miliar
"Mereka, BMW Indonesia dan Astra BMW, masih berkutat soal masa garansi mobil yang sudah lewat. Mereka tidak menjawab soal adanya dugaan cacat tersembunyi berkaitan dengan kesalahan desain pembuangan air AC yang mengarah ke propeller shaft," kata Leonardus S. Sagala dari Sky Law Firm selaku kuasa hukum penggugat kepada GridOto.com (2/10).
GridOto.com kemudian mendatangi bengkel resmi BMW Astra Sunter pada Jumat, 1 Oktober 2021 sekitar jam 10.00 wib.
Di sana kami bertemu dengan Elan, Service Advisor Bengkel Astra BMW, Sunter yang memberi penjelasan kepada Dharma tentang masalah yang dialami mobilnya.
Elan membenarkan bahwa ada pemilik BMW X5 xDrive35i 2015 yang mengalami patah as drive shaft depan.
"Saat dilakukan pemeriksaan as drive shaft yang patah memang ada karat, dugaan memang dari pembuangan air AC yang dekat dengan as drive shaft," ucap Elan.
Baca Juga: BMW Indonesia Digugat Lagi Sama Konsumen, Gara-gara Komponen Ini Rusak
Namun, Elan tidak bersedia memberikan penjelasan teknis lebih lanjut mengenai patahnya as drive shaft tersebut.
"Soal kasus ini saya enggak bisa bilang apa-apa lagi karena kantor pusat BMW Indonesia nanti yang akan kasih keterangan lanjutan," kata Elan.
Kebetulan ketika GridOto.com mampir ke bengkel spesialis BMW Masudah Motor, Radin Inten, Jakarta Timur, ada satu unit BMW X5 generasi kedua (E70) yang sedang diservis.
Langsung deh diintip kolongnya untuk melihat posisi saluran pembuangan AC dan drive shaft-nya.
Ternyata, posisi saluran pembuangan air AC mobil tersebut memang berada di dekat drive shaft depan.
Baca Juga: BMW Indonesia Digugat Konsumen, Propeller Shaft Patah Akibat Air AC?
Namun, apakah hal ini menjadi penyebab patahnya as drive shaft depan di BMW X5 xDrive35i 2015 masih berupa dugaan atau belum bisa dipastikan.
Soalnya, dari sejumlah narasumber bengkel spesialis BMW di Jakarta yang GridOto.com wawancarai belum pernah menemukan kasus seperti ini.
"Saya sejak jadi mekanik dari tahun 90an enggak ada tuh sampai sekarang yang mengalami patah as drive shaft, apalagi karena air AC," ucap Yayan, pemilik Masudah Motor.
"Banyak X5 kesini tapi enggak pernah yang alamai patah drive shaft," tambah pria ramah ini.
Hal senada juga disampaikan oleh Marenno Joshuara, pemilik bengkel spesialis BMW East Tuning di Duren Sawit, Jakarta Timur.
Baca Juga: BMW 535i Gran Turismo Mati Mendadak, Pompa Oli Mesin Ada Usia Pakai?
Ia mengaku belum pernah mendengar dan menangani kasus as kopel copot BMW X5.
"Material baja as kopel sudah dibuat tahan kondisi eksternal seperti air AC yang sering menetes dari kolong mobil atau kotoran dan lumpur," terangnya lagi.
Oh ya, PT BMW Indonesia sendiri telah menyampaikan pernyataannya terkait masalah ini.
"BMW Indonesia telah mengetahui dan sangat menyesali apa yang terjadi dengan kendaraan pelanggan yaitu BMW X5 dengan VIN K950666 tahun 2015," terang Jodie O'tania, Director of Communication BMW Group Indonesia.
"Kepuasan pelanggan selalu menjadi fokus utama kami. Oleh karena itu, bersama dengan diler resmi Astra BMW, kami telah melakukan beberapa langkah terbaik untuk memperbaiki situasi yang tidak biasa ini dan tetap berkomitmen untuk menemukan solusi terbaik bagi semua pihak terkait," terang Jodie.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR