GridOto.com – Pabrikan mobil asal Jepang, Toyota berkomitmen untuk bertransformasi menjadi perusahaan mobilitas. Komitmen tersebut ditegaskan melalui kampanye global Start Your Impossible (SYI) sejak 2018 lalu.
Dalam penerapannya, nilai-nilai SYI menyatu dengan inovasi dan teknologi Toyota, serta menjadi landasan dalam aktivitas corporate social responsibility (CSR).
Di Indonesia, salah satu semangat SYI terimplementasi lewat kampanye bertajuk “Hero Project”. Gerakan ini bertujuan menginspirasi masyarakat, khususnya generasi muda, agar tidak mudah menyerah dalam menghadapi rintangan.
Untuk mendorong semangat kampanye Hero Project, Toyota menggandeng dua atlet nasional yaitu pebulutangkis Marcus Fernaldi Gideon dan para powerlifter Ni Nengah Widiasih, yang dinilai mempunyai semangat SYI dalam dirinya, semangat pantang menyerah untuk mencapai prestasi di bidangnya.
Baca Juga: Air Radiator Panas Keluar Saat Motor Digunakan, Ini Penyebabnya
Meneruskan kampanye “Hero Project”, pada tahun 2019 Toyota-Astra Motor (TAM) melanjutkannya dengan program bernama Satukan Bakat Negeri Kita (Satria).
Melalui Satria, Toyota memberikan dukungan bagi atlet-atlet muda dan berbakat, terutama bagi mereka yang gigih mengejar mimpi-mimpinya. Dimulai dari para atlet nasional, Toyota ingin mengajak masyarakat untuk melampaui keterbatasan dalam dirinya.
Secara garis besar, program Satria terdiri dari seleksi dan pembinaan. Seluruh tahapan tersebut dipimpin oleh tiga mentor, yaitu mantan atlet renang Richard Sambera, tokoh penting dalam olahraga disabilitas Indonesia dr Nino Susanto, dan wartawan olahraga senior Eko Widodo (almarhum).
Selain ketiga mentor tersebut, Marcus dan Ni Nengah yang merupakan atlet dalam “Hero Project” juga dilibatkan sebagai tokoh yang memberikan inspirasi bagi atlet-atlet muda nasional.
Baca Juga: Ternyata Begini Prosedur Beli Mobil Baru, Wajib Tahu Persyaratan dan Lama Waktu Pembuatan Dokumen
Setelah melalui proses seleksi, terpilihlah 20 atlet muda berbakat dari berbagai cabang olahraga seperti cabang atletik, angkat besi, balap sepeda nomor mountain bike (MTB), selancar, renang, taekwondo, judo, serta cabang olahraga paralimpik, seperti atletik, renang, boccia, dan tenis meja.
Dukungan ini baik berupa material dan non material mulai dari mentoring dan coaching, bantuan peralatan olahraga, hingga dukungan moril untuk mewujudkan mimpi mereka menjadi atlet yang lebih baik lagi.
Sepanjang program dari tahun 2020 hingga 2021 saat ini, Toyota membina dan memberikan fasilitas bagi ke-20 atlet Satria. Dua di antara penerima program adalah atlet angkat besi dari Pacitan, Jawa Timur, Luluk Diana Tri Wijayana dan atlet tenis meja disabilitas asal Kalimantan Barat, Cici Juliani.
Di tengah keterbatasan ekonomi keluarga, Luluk mampu menunjukan prestasinya. Ia berhasil mencetak rekor dan medali emas di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2019.
Baca Juga: Video Jenis-jenis APAR yang Tepat buat Mobil dan Cara Memakainya
Impian Luluk adalah menjadi juara di kelas 49 kilogram (kg). Sayangnya, kondisi ekonomi membuat Luluk kesulitan dalam mencari pelatih maupun mendapatkan peralatan yang memadai.
Layaknya Luluk, Cici pun memiliki impian sama besarnya. Meski berasal dari keluarga petani dan tinggal di daerah pedalaman, Cici mempunyai mimpi untuk bisa menjadi juara di bidangnya. Namun, Cici sempat mengalami kesulitan untuk mendapatkan alat bantu maupun peralatan penunjang untuk mengasah kemampuannya.
Melalui program Satria, baik Luluk maupun Cici diberikan sejumlah dukungan oleh Toyota. Guna menambah jam terbang dan pengalaman, Luluk dan Cici antara lain mendapat bantuan peralatan untuk menunjang latihan serta sesi coaching dan konseling guna meningkatkan kepercayaan diri serta kemampuan.
Dengan adanya bantuan dari program Satria tersebut, Toyota berharap, potensi Luluk dan Cici serta atlet-atlet muda lainnya dapat terus terasah dan mampu mengikuti berbagai kompetisi yang ada di Tanah Air maupun Internasional.
Baca Juga: GIIAS 2021 Dihelat November, GAIKINDO Sebut Persiapan Berjalan Sesuai Rencana
Melalui program Satria diharapkan dapat berkontribusi positif dalam mengembangkan atlet dan olahraga nasional. Semoga semangat dari ‘Start Your Impossible’ dapat memacu atlet-atlet muda tersebut agar tidak pernah menyerah dalam mencapai cita-cita sebagai juara, karena tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha.
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR