GridOto.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun 2020, telah menyebabkan penurunan signifikan pada volume kendaraan di jalan.
Merebaknya virus mengharuskan banyak orang tidak bepergian dan menjaga jarak fisik.
Kondisi ini sedikit banyak berpengaruh pada angka kasus kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno pun coba melakukan studi pemetaan angka kecelakaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Data kecelakaan lalu lintas dari tahun ke tahun bervariasi. Dalam lima tahun terakhir kecelakaan lalu lintas terendah tahun 2020, yakni 100.028 kejadian," kata Djoko di Jakarta, Jum'at (24/9/2021).
"Dapat dipahami, karena di masa pandemi covid-19 mobilitas orang menurun drastis. Otomatis angka kecelakaan lalu lintas akan menurun. Sebelumnya, sejak tahun 2016 hingga tahun 2020, tertinggi di tahun 2019, yaitu 116.411 kejadian," sambungnya.
Menurut usia, angka kecelakaan lalu lintas berdasarkan usia terbanyak pada usia 20-24 tahun dan peringkat kedua pada usia 15-19 tahun.
Usia korban yang terlibat kecelakaan lalu lintas tertinggi pada rentang tahun 2016-2020 adalah usia 15-24 tahun (usia muda produktif), yakni kisaran 18 persen – 26 persen.
Pastinya, di tahun 2016 ada 49.084 korban (18,97 persen), tahun 2017 ada 36.104 korban (21,64 persen), tahun 2018 ada 41.928 korban (24,19 persen), tahun 2019 ada 54.809 korban (22,41 persen dan tahun 2020 ada 38.124 korban (35,79 persen).
"Berdasarkan catatan Kementerian Perhubungan yang didapat dari Korlantas Polri, pelajar jadi korban kecelakaan lalu lintas paling banyak di Indonesia," paparnya.
"Jenis kendaraan yang sering terlibat kecelakaan lalu lintas selama tahun 2016-2020 adalah sepeda motor (74,54 persen)," bebernya.
Ia mencatat bahwa setiap jam, sedikitnya 2-3 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan semua kasus kendaraan baik angkutan umum, truk maupun sepeda motor.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR