GridOto.com - Toyota Kijang sejak 1997 atau generasi keempat, memiliki varian mesin diesel.
Yup, versi yang punya mesin diesel dari Toyota Kijang ini hadir sejak era Kijang Kapsul.
Kehadiran mesin diesel di Kijang ini tak lain untuk mengadang laju Isuzu Panther yang terkenal dengan mesin penenggak solarnya kala itu.
Mesin diesel berkode 2L yang dipakai Toyota Kijang sebenarnya bukan barang baru.
Sebab mesin diesel 2L ini sebelumnya dipakai oleh Toyota HiAce generasi kedua (H20).
Mesin diesel 2L ini berkonfigurasi empat-silinder dengan kapasitas 2.446 cc ini mampu menghasilkan tenaga 82 dk/4.200 rpm dan torsi maksimum 162 Nm/2.400 rpm.
Toyota Kijang diesel pada awalnya dijual dalam 7 varian, yaitu pikap sasis panjang, minibus sasis pendek (SSX dan SSX UP), serta minibus sasis panjang (LX, LX UP, LSX, dan LSX UP).
Nah, kini ternyata unit bekas Kijang bermesin diesel ini masih ramai dicari konsumen lho.
Baca Juga: Modal Rp 40 Jutaan Bisa Kok Dapat Mobil Bekas Tipe SUV, Ini Salah Satu Pilihannya
Pasalnya secara harga Kijang Kapsul bermesin diesel ini lumayan terjangkau.
"Pembeli Kijang Diesel kondisi bekas kebanyakan dari daerah, bahkan ada dari luar pulau jawa ," ucap Dodo Lesmana, pemilik dealer mobkas Maju Jaya bermarkas Jl. Serpong, Tangerang, Rabu (22/9/2021).
Berasarkan data yang kami kumpulkan dari pedagang mobil bekas di wilayah Tangerang, harga Kijang Kapsul diesel sudah bisa ditebus mulai Rp 50 jutaan.
Harga segitu tepatnya untuk unit tipe SSX lansiran 1997.
Kalau tipe di atasnya yakni LSX dengan tahun yang sama, harganya ada di angka Rp 58 juta,
Berikut daftar harga Toyota Kijang Diesel bekas selengkapnya:
Tipe | Tahun | Harga |
Kijang Diesel LSX | 1997 | Rp 58 Juta |
Kijang Diesel LX | 1997 | Rp 60 Juta |
Kijang Diesel SSX | 1997 | Rp 50 Juta |
Kijang Diesel SSX | 1998 | Rp 71 Juta |
Kijang Diesel LSX | 1998 | Rp 75 Juta |
*Harga antar satu dealer dengan dealer lainnya bisa berbeda, tergantung kondisi unit dan kelengkapan surat
*Harga bersifat estimasi dan dapat berubah sewaktu-waktu
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR