GridOto.com - Kode DOT 3, 4 dan 5 yang tertera di kemasan cairan rem atau bisa disebut minyak rem, punya arti tersendiri.
Mungkin sebagian dari sobat GridOto masih ada yang belum paham mengenai arti dan perbedaan kode DOT di cairan rem tersebut.
Perlu diketahui, DOT merupakan singkatan dari Department Of Transportation, kode itu biasanya dilengkapi dengan satu angka di belakangnya.
Adapun kode DOT berfungsi untuk menerangkan perbedaan titik didih atau boiling point dari cairan rem saat sistem pengereman bekerja.
Semakin tinggi angka DOT, maka semakin tinggi pula titik didihnya.
"Kode angka pada DOT cairan rem itu menunjukkan akan titik didihnya," ujar Taqwa Suryo Swasono, Chief Mechanic Autochem Racing kepada GridOto.com beberapa waktu yang lalu.
Misalnya saat kondisi baru atau dry boiling, cairan rem dengan kode DOT 3 titik didihnya mencapai 205 derajat Celsius.
Kemudian untuk cairan rem dengan kode DOT 4, titik didihnya bisa mencapai angka 230 derajat Celsius.
Sedangkan untuk DOT 5 lebih tinggi dari keduanya, karena bahan bakunya dari silikon yang sulit bercampur dengan air.
Baca Juga: Jangan Asal Tuang Minyak Rem, Begini Bedanya DOT 3 dan DOT 4
Baca Juga: Nyeleneh Masa Ada Dot Bayi di Area Mesin Kawasaki Ninja R Road Race Ini
Jika dalam keadaan wet drying, titik didih dari masing-masing DOT akan menurun.
Wet drying merupakan titik didih cairan rem dengan kandungan air sebanyak 3 persen.
"Untuk DOT 3 menjadi 140 derajat Celsius, DOT 4 menjadi 155 derajat Celsius, dan DOT 5 menjadi 180 derajat Celsius," katanya.
Sebagai informasi, cairan rem dengan kode DOT 3 dan 4 memilki bahan dasar yang berbeda dengan DOT 5.
Hal tersebut dikarenakan minyak rem dengan kode DOT 3 dan 4 berbahan dasar glycol yang dapat menyerap air atau higroskopis.
Saat kendaraan digunakan untuk beraktivitas sehari-hari, suhu pada sistem pengereman tentunya bisa sangat tinggi.
"Suhu di rem kendaraan harian bisa mencapai 427 derajat Celsius, tergantung kondisi jalan dan beban kendaraan," tutupnya.
Nah, sekarang sudah paham kan sob arti DOT dan perbedaan antar angkanya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR