Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Toyota Avanza Sampai Rebahan di Parit, Penyebabnya Sering Disepelekan

Dia Saputra - Selasa, 7 September 2021 | 13:55 WIB
Toyota Avanza yang kecelakaan di Jalan Denpasar-Gilimanuk Selasa (07/09).
Tribun-Bali.com
Toyota Avanza yang kecelakaan di Jalan Denpasar-Gilimanuk Selasa (07/09).

GridOto.com - Kecelakaan tunggal menimpa pengemudi Toyota Avanza saat melintas di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, Selasa (07/09).

Lebih tepatnya, kecelakaan terjadi di Daerah Banjar Delod Rurung, Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat pukul 07:30 WITA.

Dari informasi yang terkumpul, Avanza bernomor polisi DK-1431-FAJ alami kecelakaan setelah ban belakang bagian kanan pecah.

Melansir Tribun-Bali.com, kejadian berawal saat Hendri Gunawan (35) melaju dari arah timur (Denpasar) menuju barat (Gilimanuk).

Sesampainya di lokasi kejadian, tepat di tikungan ke kanan Hendri Gunawan tak bisa mengendalikan laju mobilnya.

Toyota Avanza
Tribun-Bali.com
Toyota Avanza

Alhasil kecelakaan terjadi dan membuat Avanza berwarna putih itu rebahan di parit.

Kapolsek Selemadeg, Kompol I Kade Ardika mengatakan, pengemudi selamat dan tidak ada korban jiwa.

"Karena terpelanting hingga terbalik, kerugian diperkirakan mencapai Rp 2 jutaan," ucap I Kade Ardika.

Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas Toyota Avanza, Ini Pilihan Oli Mesin yang Cocok

Agar kita aman dalam mengemudi, lebih baik kenali dulu penyebab pecah ban.

Pasalnya banyak yang mengira penyebab pecah ban adalah karena tekanan angin terlalu berlebihan dan ada juga yang berpendapat sebaliknya.

Menanggapi hal itu, Instruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC), Ardianto Sugiarto Wiyono mengatakan, kurangnya tekanan angin menjadi penyebab terjadinya pecah ban.

"Pecah ban justru paling sering terjadi ketika tekanan angin di bawah angka normal," tegas Adianto kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.

Tekanan ban yang tidak sesuai standar bisa sangat membahayakan.
GridOto
Tekanan ban yang tidak sesuai standar bisa sangat membahayakan.

Pada kondisi tersebut, konstruksi rangka ban cenderung dalam posisi melemah karena tidak tertopang dengan baik oleh tekanan angin di dalamnya.

"Risiko pecah ban semakin meningkat apabila pengemudi membawa barang dengan bobot berlebih, sehingga membuat konstruksi ban yang sudah melemah dipaksa menahan beban," tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan Aris Munandar, Senior Manager PT Hankook Tire Indonesia.

Menurut Aris beda cerita apabila ban diisi tekanan angin berlebih, yang mana terbilang lebih aman untuk digunakan.

Baca Juga: Avanza, Xenia, Alya, APV Hingga Kijang Kapsul Pilihan Harga Mobil Bekas Rp 50 Jutaan!

Hal itu dikarenakan konstruksi ban keseluruhan memiliki toleransi untuk menahan tekanan angin yang berlebih.

"Sebenarnya waktu mobil melaju, ban akan menjadi panas. Panas ini akan meningkatkan tekanan angin di dalamnya dari posisi normal," jelas Aris.

Ilustrasi pecah ban
Tribuntravel.com
Ilustrasi pecah ban

Efek samping dari ban dengan tekanan angin berlebih adalah bantingan menjadi lebih keras dan berkurangnya kenyamanan saat melewati jalanan yang rusak.

Maka dari itu jangan lupa untuk selalu mengecek tekanan angin ban kendaraan sebelum bepergian supaya lebih aman dan nyaman di jalan.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Ini Penyebab Piston Kaliper Rem Mobil Berkarat, Pemicu Terjadinya Blong

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa