GridOto.com - Biasanya sejumlah merek mobil akan bersaing ketat untuk menjual produknya di suatu negara.
Contohnya saja di Indonesia ada Toyota, Honda, Daihatsu, Hyundai, Renault dan lain-lain yang saling bersaing untuk mendapatkan konsumen.
Tapi belum banyak yang tahu kalau ada negara yang pasar mobilnya sempat dimonopoli oleh satu merek saja.
Melansir dari Ozy.com, hal tersebut terjadi di Uzbekistan yang pasar mobilnya sempat dimonopoli oleh Chevrolet sejak 2008.
Ceritanya bermula ketika Uzbekistan memisahkan diri dari Uni Soviet pada 1991 silam.
Satu tahun berselang, Pemerintah Uzbekistan yang dipimpin oleh Presiden Islam Karimov bersama pabrikan asal Korea Selatan, Daewoo sepakat untuk membangun sebuah pabrik mobil.
Tidak tanggung-tanggung, dana yang digelontorkan sampai 600 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 8,6 triliun, membuatnya menjadi pabrik mobil terbesar di wilayah Asia Tengah (kurs 1 dolar AS = Rp 14.251, 5 September 2021).
Dari pabrik tersebut, mobil pertama Daewoo yang dibuat di Uzbekistan pun resmi dijual ke publik pada 1996 silam.
Baca Juga: Chevrolet Silverado Listrik Bakal Dapat Fitur Ini, Ada di Hummer EV!
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Suzuki Carry Punya Versi Gahar dengan Mesin Turbo dan Penggerak 4WD Lo
Sayangnya, kejayaan Daewoo di Uzbekistan tidak berlangsung lama, karena sahamnya dibeli oleh perusahaan asal Amerika Serikat, General Motors (GM) dan pabriknya pun dikhususkan untuk memproduksi mobil-mobil Chevrolet pada 2008.
Tiga tahun berselang, pasar mobil negara ini pun berhasil dimonopoli oleh merek Chevrolet.
Hal itu terjadi lantaran Pemerintah Uzbekistan tampaknya punya kerja sama dengan GM yang menaungi Chevrolet, sehingga produknya bisa memonopoli pasar.
Lalu bagaimana nasib mobil-mobil selain merek Chevrolet yang ingin masuk ke pasar Uzbekistan?
Sayangnya, langkah mereka tidak bisa mulus, karena ada tarif impor yang tinggi untuk mobil produksi luar Uzbekistan.
Bahkan tarif impornya bisa sampai dua kali harga mobil yang diimpor dan akhirnya membuat harganya meroket.
Diberikan pilihan seperti ini, maka masyarakat Uzbekistan mau tidak mau lebih memilih untuk membeli mobil bikinan Chevrolet, karena harganya lebih murah.
Tapi tenang saja, setelah Shavkat Mirziyoyev naik menjadi Presiden Uzbekistan pada 2016, tarif impor tersebut perlahan dihapuskan.
Sehingga, merek-merek lain seperti Daewoo dan LADA bisa ikut bersaing di pasar mobil Uzbekistan juga.
Nah, belum banyak yang tahu kan?
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | reuters.com,Ozy.com |
KOMENTAR