GridOto.com - Piston forging lebih disarankan buat dipakai untuk bore up mesin, ini alasannya.
Untuk bore up atau memperbesar kapasitas mesin dengan menggunakan ukuran piston yang lebih besar disarankan pakai piston yang sudah menggunakan teknologi forging.
"Soalnya masih banyak bore up yang substitusi dari piston motor lain yang masih menggunakan teknologi casting," buka Agus Supriyadi dari Langit Speed Evolution yabg bengkelnya di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Sebetulnya selama bore up tapi rasio kompresi tidak dibikin terlalu tinggi, masih aman pakai piston casting," ungkap Agus.
Baca Juga: Jangan Pegangan Dengan Motor, Lakukan Ini Jika Terjatuh dari Motor
"Tapi kalau kenaikan rasio kompresi cukup jauh dari bawaan motor disarankan pakai piston forging," lanjutnya.
Contoh misal kompresi awal masih di angka 10:1 tapi setelah bore up ingin kompresi mencapai 12:1 maka disarankan untuk ganti piston forging.
Menurut Agus piston casting rawan hancur jika kompresi dipatok terlalu tinggi dari standarnya.
"Piston casting itu memang jelas kalah kuat untuk menahan kompresi tinggi, nanti efeknya bisa hancur dan malah merusak komponen mesin lain," wantinya.
Baca Juga: Plat Kopling di Motor Harus Diganti Kalau Kondisinya Seperti Ini
"Sementara kalau piston forging jarang sekali yang sampai hancur, paling hanya macet saja seandainya mesin bermasalah karena pemiliknya malas ganti oli atau semacamnya," yakin mekanik asal Purwokerto ini.
Selain salah perawatan, piston juga memiliki fatigue atau kondisi dimana piston sudah tidak mampu menahan beban tinggi kompresi mesin yang cukup tinggi.
"Nah untuk menghindari kasus fatigue piston itu disarankan untuk menggunakan piston forging, terutama kalau memang mesin motor dibikin untuk kompetisi atau balap," tutupnya.
Itu tadi alasan kenapa untuk bore up disarankan pakai piston forging.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR