GridOto.com - Resale value atau nilai jual kembali, masih menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan oleh seseorang ketika ingin membeli motor.
Semakin sedikit penurunan atau depresiasi harga, maka resale value motor tersebut semakin baik.
Lantas, faktor apa saja yang memengaruhi resale value sebuah motor?
Wisnu Alam, Person in Charge (PIC) showroom motor bekas Antara Motor mengatakan, faktor utama yang memengaruhi resale value adalah kekuatan brand atau merek motor tersebut.
"Ambil contoh Yamaha Mio M3 itu kan lawannya Honda BeAT. Untuk Harga baru hampir sama, tapi untuk harga bekasnya Mio M3 lebih jatuh walaupun kondisi bagus," kata Wisnu kepada GridOto.com, Selasa (31/8/2021).
"Untuk Honda BeAT lansiran 2019 kami masih jual Rp 12,8 juta. Sedangkan Yamaha Mio M3 2019 kami jual Rp 10,3 juta," sambungnya.
Di samping merek, faktor lain yang berpengaruh terhadap resale value adalah kondisi dan kualitas motor itu sendiri.
"Harga jual tinggi tentunya unit harus orisinal mulai dari kaki-kaki, bodi hingga mesin. Kecuali memang modifikasi hedon di motor-motor sport, itu bisa lebih tinggi dari motor yang orisinal harganya," imbuhnya.
"Kemudian kilometer rendah dan taat pajak juga jadi faktor yang bisa bikin harga jual masih tinggi," tuturnya lagi.
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Nilai Jual Kembali Mobil Ternyata Ditentukan oleh Warnanya
Baca Juga: Jadi Penentu Saat Beli Mobil Baru, Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Resale Value Mobil?
Wisnu menambahkan, pembeli zaman sekarang lebih banyak yang memilih unit harga jual lebih tinggi dengan kondisi bagus, dibandingkan beli unit murah tapi kondisi apa adanya.
"Kami juga tentunya selektif dalam memilih motor untuk dijual kembali, yang utama kondisi motor, kalau bagus kami beli lebih tinggi," pungkas Wisnu.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR