GridOto.com - Apa bedanya jari-jari pelek OEM dan aftermarket, begini tanggapan bengkel spesialis.
Jari-jari pelek di pasaran dijual dengan berbagai ukuran dan merek.
Tapi biasanya mekanik mengelompokkan antara barang OEM atau keluaran pabrikan motor dan merek aftermarket.
Memang apa bedanya sih antara jari-jari pelek OEM dan aftermarket ini?
Baca Juga: Jangan Biarkan Roda Belakang Terpasang Tanpa Ring, Ini Efeknya
Mulai dari ukuran, umumnya jari-jari pelek aftermarket dijual dengan batang yang lebih besar dan tebal.
"Bedanya di tebalnya, contoh kalau Kawasaki KLX 150 standar itu ukurannya 8, sementara aftermarket itu ada yang ukuran 10," buka Dennies OT dari bengkel spesialis trail OT Hydrographic.
"Ini mungkin sebagai alternatif saja kalau ada pemilik yang mau jari-jarinya lebih tebal," tambahnya.
"Tapi bukan berarti jari-jari OEM yang lebih kecil itu kalah kuat," tegasnya.
Baca Juga: Sekilas Mirip, Ternyata Sokbreker Upside Down Motor Jenis Sport dan Trail Berbeda
"Secara kualitas saya malah lebih suka jari-jari OEM seperti punya KLX 250 yang memang kualitasnya sudah terjamin," lanjut Dennies yang workshopnya di daerah Taman Ratu, Jakarta Barat.
"Selain itu harga dari jari-jari pelek OEM ini memang lebih murah, contoh kalau KLX itu sekitar Rp 80-100 ribuan kalau yang aftermarket tentu bervariasi mulai Rp 100-300 ribu," tambahnya lagi.
"Tapi biasanya selain lebih besar jari-jari aftermarket ini lebih menarik dengan berbagai macam warna, makanya harga bisa lebih mahal juga," tutupnya.
Nah itu tadi perbedaan jari-jari OEM dengan aftermarket.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR