GridOto.com - Daihatsu mengaku optimis penjualan mereka bisa tetap stabil meski tanpa adanya insentif PPnBM 100 persen dari pemerintah.
Seperti yang diketahui bersama, mulai 1 September sampai 30 November 2021, besaran insentif PPnBM yang diberikan pemerintah akan berkurang menjadi 25 persen.
Meski begitu, menurut Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), ada beberapa faktor yang membuat penjualan Daihatsu tetap bisa positif.
Faktor pertama adalah pandemi Covid-19 yang ke depannya diprediksi akan makin terkendali.
"Pertama kita lihat dulu dari sisi pandemi-nya. Kalau kita lihat, pandemi ini kan ke depannya akan lebih baik dan lebih baik terus, jadi kami asumsikan September ke depan pandemi ini harusnya sudah lebih baik," ucap Hendrayadi dalam konferensi pers virtual beberapa waktu lalu.
Faktor kedua adalah angka vaksinasi yang semakin hari jumlahnya terus bertambah, sehingga secara bertahap masyarakat bisa mulai beraktivitas secara offline.
Sedangkan, faktor ketiga adalah pertumbuhan ekonomi yang sudah makin membaik di tahun ini.
"Kami cukup terkejut karena di triwulan kedua pertumbuhan ekonomi kita mencapai 7 persen," ucap Hendrayadi.
Baca Juga: Inden Terios dan Xenia Tembus 4-5 Bulan, Daihatsu Sedih dan Minta Maaf ke Konsumen
Ia mengatakan, jika pertumbuhan ekonomi membaik, maka daya beli masyarakat juga akan turut meningkat.
Jika daya beli masyarakat meningkat, maka masyarakat tak lagi takut untuk membelanjakan uangnya.
Kemudian jika melihat dari sisi insentif PPnBM yang diberikan pemerintah, Hendrayadi menilai angka 25 persen jauh lebih baik ketimbang tidak ada sama sekali.
"Dengan pertimbangan-pertimbangan tadi, kami Daihatsu optimis pasar otomotif akan lebih baik sehingga penjualan kami juga akan ikut naik tiap bulannya," tutupnya.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR