GridOto.com - Mulai hari Jumat ini (20/8), Maverick Vinales resmi bukan lagi bagian dari Yamaha.
Yamaha resmi memutus kontrak Maverick Vinales setelah beberapa masalah yang dihadapi dalam beberapa pekan terakhir.
Selama bersama Yamaha, Maverick Vinales telah mengalami banyak prestasi namun juga ada beberapa momen sulit.
Karir Vinales di kelas premier dimulai bersama Suzuki pada 2015 lalu.
Di Suzuki, Vinales tampil sangat memuaskan selama dua tahun dan akhirnya membuat Yamaha kepincut dengan kemampuannya.
Kebetulan Yamaha sedang mencari pengganti Jorge Lorenzo yang hengkang ke Ducati.
Diincar oleh tim yang lebih besar dan kompetitif saat itu, Vinales tak berpikir dua kali untuk bergabung ke Yamaha apalagi jadi rekan seorang Valentino Rossi.
Vinales memulai debut bersama Yamaha dengan sangat manis, bahkan langsung jadi favorit juara.
Baca Juga: Sempat Cicipi MotoGP, Pembalap 'Tim Indonesia' Tom Luthi Malah Umumkan Pensiun
Dua seri awal MotoGP 2017 di Qatar dan Argentina dibabat habis dengan kemenangan.
Pada seri kelima di Le Mans, Prancis, Vinales menang lagi dan membuatnya jadi jagoan di kejuaraan MotoGP.
Seri selanjutnya di Italia Vinales meraih podium 2, raihan yang sangat bagus selama 6 balapan awal.
Sayangnya pada balapan-balapan selanjutnya, performa Vinales menurun dan tidak konsisten.
Bersama Valentino Rossi, Vinales terus mengeluhkan masalah elektronik dan ban belakang yang membuatnya sulit kompetitif.
Hal itu membuatnya menjauh dari pertarungan gelar yang akhirnya diperebutkan Marc Marquez dan Andrea Dovizioso hingga seri terakhir.
Sayang sekali tahun 2017 adalah yang terbaik bagi Vinales di Yamaha karena pada tahun-tahun selanjutnya performa kurang konsisten masih ditunjukkannya.
Di 2018 Vinales hanya meraih 1 kemenangan saja, di 2019 ada 2 kemenangan, lalu di 2020 dan 2021 masing-masing 1 kemenangan saja.
Baca Juga: Mario Suryo Aji Bersiap untuk CEV Moto3 Jerez 2021, Ini Target yang Dibidik
Sayang sekali banyak performa yang tidak konsisten dan Vinales tak bisa bertarung demi gelar.
Saat Yamaha sedang bagus-bagusnya dalam 2 tahun terakhir, Vinales juga tak mampu bertarung demi gelar.
Datangnya Fabio Quartararo ke tim pabrikan dengan performa yang ciamik semakin memperburuk posisi Vinales.
Bersama Yamaha Vinales mencetak 8 kemenangan, 7 kali podium 2, 9 kali podium 3, serta 13 kali pole position.
Vinales juga gemar gonta-ganti kepala mekanik selama di Yamaha.
Pertama ada Ramon Forcada, kemudian ganti ke Esteban Garcia, kemudian ganti ke Silvano Galbusera.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | MotoGP.com |
KOMENTAR