GridOto.com - Insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 100 persen untuk mobil 1.500 cc ke bawah akan segera habis pada akhir Agustus 2021.
Bila tidak ada perpanjangan kembali, mulai 1 September 2021 akan dilanjutkan dengan insentif PPnBM sebesar 25 persen.
Dengan adanya kebijakan tersebut, apakah akan mempengaruhi pembiayaan mobil baru di industri multifinance?
Hafid Hadeli, selaku Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) pun memberikan komentarnya.
"Rasanya (insentif PPnBM) dari 100 persen menjadi 25 persen secara presentase memang besar. Tapi secara hitungan rupiah tidak terlalu signifikan," ujar Hafid dalam konferensi pers virtual, Kamis (19/08/2021).
Menurutnya selama adanya insentif PPnBM 100 persen, pabrikan tak bisa memenuhi lojakkan pembelian unit dari konsumen.
Sehingga, Hafid mengungkapkan dengan berakhirnya insentif PPnBM 100 persen tidak berpengaruh signifikan untuk pembiayaan mobil baru.
"Kelihatannya supai akan menguat, itu akan mengkompensasi permintaan yang tadinya tinggi tapi barang kurang. Mungkin dengan permintaan yang agak sedikit turun tapi barang ada, kami pikir dampak peralihan ini tidak akan signifikan," terangnya.
Baca Juga: Insentif PPnBM 100 Persen Bikin Harga Mitsubishi Xpander Cross Terpotong Belasan Juta Rupiah, Berikut Simulasi Kreditnya
Sekadar informasi, pemerintah telah memperpanjang insentif PPnBM 100 persen hingga Agustus 2021, untuk masa September hingga Desember 2021 hanya akan mendapat insentif PPnBM 25 persen.
Berlaku untuk kategori kendaraan 1.500 cc ke bawah kategori sedan dan 4X2 yang memiliki komponen lokal di atas 70 persen.
Ketentuan insentif PPnBM ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 77/PMK.03/2021 tentang Pajak Penjualan atas barang Mewah atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah berupa Kendaraan Bermotor Tententu yang Ditanggung Pemerintah Tahun 2021.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR