GridOto.com - Maverick Vinales akhirnya mengeluarkan komentar soal hukuman larangan balapan yang diberikan Yamaha di MotoGP Austria 2021.
Tak mau polemik makin panas, Maverick Vinales konferensi pers yang digelarnya jelang dimulainya sesi kualifikasi MotoGP Austria 2021, Sabtu (14/8).
Maverick Vinales mengaku frustrasi sejak mengalami masalah teknis pada saat start ulang.
Hal itu membuatnya harus start dari pit lane dan memulai balapan dengan membuntuti dari jauh.
Rasa frustrasi tersebut semakin bertambah ketika Vinales mendapat hukuman long lap penalty karena track limit.
Pada akhirnya Vinales hanya menempati posisi terakhir dan akhirnya kejadian bleyer-bleyer motor terjadi di lap terakhir.
Pembalap yang baru saja menjadi ayah ini akhirnya berani mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
"Aku melewati momen yang sangat membuat frustrasi. Aku tak tahu bagaimana mengatasinya, aku benar-benar meledak, aku minta maaf kepada Yamaha, aku berkendara dengan cara salah di lap terakhir tapi aku tidak ingin membuat pembalap lain dalam bahaya," ungkap Vinales seperti dilansir GridOto.com dari Crash.net.
Baca Juga: Terancam Guling Tikar Gara-gara Petronas, Tim SRT Sampai Dijual Agar Bisa Balapan di MotoGP 2022
Selanjutnya, Vinales juga menerima hukuman dari Yamaha.
Pembalap asal Spanyol ini sadar posisi karirnya di MotoGP 2021 di ujung tanduk.
Yamaha bisa kapan saja memilih tidak memakainya untuk balapan dan itu akan jadi buruk buat sang pembalap.
"Aku tak tahu apa situasi dengan Yamaha bisa diperbaiki. Sekarang aku hanya ingin tenang, merefleksikan semua dan mencoba kembali dengan lebih kuat, dengan semua yang ada. Aku adalah prajurit, sulit bagiku hanya melihat GP di samping trek," jelasnya.
Rumor menyebut Yamaha berencana menggantikan Vinales di sisa musim ini dengan Cal Crutchlow, sang test rider.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Crash.net |
KOMENTAR