GridOto.com - Buat kamu yang ingin membeli motor Ducati, selain cash ternyata juga bisa menggunakan kredit.
Memiliki sebuah motor gede pasti jadi impian kebanyakan otomotif antusias.
Seperti yang kita tahu, pembeli motor gede (moge) biasanya langsung membeli motor secara cash.
Mungkin, saking kebanyakan duitnya ya sob jadi langsung beli secara cash keras, hehe.
Ternyata, dealer resmi Ducati juga menyediakan sistem pembelian secara kredit jika ada yang berminat.
"Kebanyakan memang beli cash, tapi kalau ada yang mau kredit juga kami siapkan, kami juga ada kerja sama dengan lembaga pembiayaan salah satunya BCA Finance," ujar Bonifacius Soemarno, Marketing Head Ducati Indonesia kepada GridOto.com di Jakarta, Kamis (12/8/2021).
Pria yang akrab disapa Bongki ini pun mengungkapkan kalau perbandingan konsumen yang membeli cash dan kredit adalah 70:30.
"Kalau perbandingannya mungkin sekitar 70 persen ya, jadi masih lebih banyak yang membeli secara cash," jelasnya.
Baca Juga: Cafe Racer Unik Berbasis Ducati 900SS, Buntut Pendek, Kepalanya Besar
Baca Juga: Ducati Indonesia Komentari Soal Penggolongan SIM C Agustus 2021 Ini, Adakah Pengaruh ke Penjualan?
Sebagai informasi, Bongki mengatakan kalau untuk yang biasa membeli secara cash, biasanya melakukan pembayaran pertama sebesar Rp 100 juta.
"Pertama bayar 100 juta, nanti motor kita siapkan apa segala macam, nanti saat pengiriman mereka lakukan pelunasan," kata Bongki.
Sementara itu, untuk pembelian secara kredit Bongki tidak memberikan informasi seputar besaran DP.
Pasalnya, hal tersebut tergantung dari lembaga pembiayaan yang mengatur berapa persen jumlah DP yang harus dibayarkan.
Begitu pula dengan jumlah cicilan dan tenor yang tersedia, harus melalui pembicaraan lebih lanjut dengan pihak dealer.
"Besaran DPnya tergantung lembaga pembiayaannya, jadi kalau ada yang mau beli secara kredit bisa ya," tutup Bongki.
Buat kalian yang tertarik, bisa kunjungi showroom Ducati di Moto Village di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.
Gimana sob, berminat?
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR