GridOto.com - Toyota Agya GR Sport yang meluncur di bulan kemerdekaan Indonesia ini kalah panas dengan Toyota iQ GRMN Supercharger besutan Gazoo Racing ini.
Diperkenalkan 2012 lalu, Toyota iQ GRMN Supercharger merupakan salah satu mobil-mobil pertama yang dikembangkan khusus oleh Gazoo Racing.
Seperti line-up GR Tuned by Meister of Nurburgring (GRMN) lainnya, Toyota iQ GRMN Supercharger hadir dalam jumlah terbatas hingga 100 unit saja.
Mobil besutan Gazoo Racing ini memiliki ukuran yang sangat kecil. Panjang wheelbasenya hanya 2.000 mm dan panjang keseluruhannya gak sampai 3.200 mm.
Dibandingkan dengan Agya GR Sport, wheelbase iQ GRMN Supercharger itu lebih pendek 450 mm dan panjang mobilnya lebih pendek 520 mm.
Baca Juga: Detail Line Up GR Sport Mulai Dari Agya Sampai Fortuner & Veloz GR Limited
Meskipun ukurannya mungil, Gazoo Racing membuat iQ GRMN Supercharger menjadi sebuah mobil cabe rawit.
iQ GRMN Supercharger dibekali mesin empat silinder 1NR-FE berkapasitas 1.329 cc yang diberikan supercharger.
Mesin yang sekeluarga dengan mesin Avanza dan Sirion tersebut dioprek Gazoo Racing untuk menghasilkan 122 dk dan torsi 174 Nm, cukup kuat untuk mobil yang bobotnya gak sampai 1 ton.
Supaya mobil ini semakin asyik, Gazoo Racing tidak lupa menyematkan transmisi enam percepatan manual close ratio.
Selain dari tenaga, Gazoo Racing juga mengoprek suspensi dan memberikan mobil mungil ini pelek 16 inci yang dibalut ban Bridgestone Potenza RE050A.
Baca Juga: Toyota Yaris GRMN, Pendahulu GR Yaris Yang Pakai Mesin Racikan Lotus
Lalu soal tampilan, iQ GRMN Supercharger memiliki bodykit unik yang didesain oleh Gazoo Racing.
Berkat bodykit dan paduan warna putih hitam, iQ GRMN Supercharger tampil seperti Stormtrooper untuk sirkuit balap.
Interiornya juga tidak kalah mantap dengan sports seats warna merah dan instrumen yang mencapai 200 km/jam.
Toyota iQ GRMN Supercharger cuma hadir untuk pasar Jepang dan harga barunya mencapai 3.550.000 yen atau Rp 462 juta. Nyaris dua kali lipat dari Toyota iQ 130G biasa.
| Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR