GridOto.com - Dunia otomotif bukan hal baru bagi pemilik nama lengkap Mochamad Setiawan.
Puluhan tahun dirinya berkecimpung baik di roda empat apalagi roda dua.
Jebolan ITB Ini, sekarang menahkodai promosi dan penjualan di PT Premium Motorindo Abadi (PMA) sebagai agen pemegang merek (APM) KTM di Indonesia.
M. Setiawan merintis karir sejak tahun 1980-an. Awalnya, berkecimpung di raksasa otomotif Jepang, Daihatsu.
Setelah berkarir di Daihatsu selama lebih dari 20 tahun, Ia memutuskan pindah ke produsen otomotif roda dua Jepang, Suzuki.
Di Suzuki sebagai GM Marketing pada era 2000-an mengalami masa keemasan.
Saat itu pabrikan motor berlambang 'S' ini mengambil porsi penjualan sekitar 20 persen dari total penjualan motor yang tergabung di Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
Baca Juga: KTM Duke 390 Neo-retro Scrambler, Digarap Pakai Teknik Modern, Tampang Langsung Garang
Baca Juga: Balapan Lagi di MotoGP Styria 2021, Dani Pedrosa Tidak Pasang Target Tinggi
Berbagai program promosi dijalankan untuk mendongkrak penjualan, seperti kejuaran balap satu merek atau One Make Race (OMR).
Lepas dari Suzuki ia sempat menjadi petinggi di salah satu produsen otomotif dari India, TVS.
Baru setelahnya Setiawan berlabuh di KTM dan kini menjabat sebagai General Manager Sales and Marketing di PT PMA.
Sebagai informasi, PT PMA yang berkiprah di segmen motor hobi, baru menjadi distributor resmi KTM dan Husqvarna di Indonesia mulai 2021.
"Sejak awal 2021 ini, kami ditunjuk sebagai eksklusif distributor KTM," ujar Setiawan kepada GridOto.com di Tangerang beberapa waktu yang lalu.
Setiawan menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk terus memperkuat penjualan melalui keunggulan produk KTM di berbagai segmen, mulai jenis street bike hingga dirt bike.
Menurutnya, yang jadi permasalahan adalah banyaknya importir ilegal yang memasarkan motor segmented satu ini
"Ini menjadi masalah buat kami, karena saat ini banyak juga importir-importir yang istilahnya tidak legal, karena kami kan sudah ditunjuk untuk memegang merek," ungkap pria yang doyan olahraga adventure bermotor.
Baca Juga: Kombes Pol Mohammad Tora, Kejar Target Standardisasi Pelatihan Mengemudi dan Uji SIM
Untuk itu, unit yang dibeli selain dari produk yang resmi dijual, tidak akan diterima untuk service di bengkel resmi.
Mengingat unit KTM yang resmi dijual telah disetting dan terdaftar secara resmi dari PT PMA ke pusat.
"Jadi ketika dicolok motor tersebut tidak terdaftar ya langsung ditolak, dan colokan itu online ke Austria," tuturnya.
"Contoh kita mau beli motor ditambah eksternal quickshift jadi langsung terkoneksi secara digital sistemnya sudah quickshift. Jadi ECU-nya berubah, zaman sekarang sudah luar biasa," tutup M. Setiawan.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR