GridOto.com - Bagus mana, pakai komstir orisinil bawaan motor atau komstir aftermarket? Begini tanggapan mekanik.
Terkadang karena stok barang yang jarang atau harga part orisinil yang mahal, bengkel menawarkan komstir aftermarket untuk para pemilik yang ingin ganti komstir.
Lalu bagaimana kualitas dari komstir aftermarket sendiri dibanding komstir orisinil?
"Kalau dari pengalaman saya, kualitas komstir memang yang orisinil lebih awet ketika digunakan," ungkap Dimas Prasetyo mekanik JBB Pokabar di daerah Pondok Kacang, Tangerang Selatan.
Baca Juga: Trik Bikin Oli Mesin Motor Enggak Gampang Habis Saat Dipakai Ojek Online
"Komstir orisinil itu sebetulnya kalau pemakaian normal, tidak ugal-ugalan, tidak sering lewat jalan rusak atau bawa beban berat, 5 tahun juga masih enak dan tidak perlu ganti komstir," terangnya.
"Sementara komstir aftermarket itu kan pilihan buat motor-motor yang mungkin komstir orinya sulit ditemu atau harganya mahal. Namun daya tahannya kurang," terangnya.
Harga komstir aftermarket memang dijual lebih murah dari komstir orisinil.
"Ambil contoh di Yamaha NMAX atau Aerox, kalau ori itu harganya Rp 200 ribuan belum termasuk pasang," lanjut Dimas.
Baca Juga: Jadi Buruan, Ini Beda Slang Rem Motor Braided Allegri dari Merek Lain
"Sementara yang aftermarket harganya mulai Rp 50 ribuan juga ada, tapi keawetannya saya ga bisa jamin umurnya panjang," tegasnya.
"Ada yang satu tahun sudah mulai aus karena bola-bolanya sudah jelek, jadi nanti setang sudah berat biarpun baru dipakai sebentar," tambahnya lagi.
Baca Juga: Jangan Bingung, Ini Fungsi dan Cara Kerja Idling Stop System di Motor Matic Honda
"Tapi ada juga komstir aftermarket yang kualitasnya lumayan bagus, tapi biasanya harganya tidak terlalu jauh jadi misal ori dia Rp 200 ribu yang aftermarket mulai Rp 100 ribuan dan mereknya sudah cukup dikenal," ujarnya.
Jadi kalian bisa simpulkan sendiri mana yang lebih baik.
"Kalau saya sebagai mekanik kalau ada uangnya lebih baik beli ori karena dia pasti lebih awet," tutup Dimas.
| Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR