GridOto.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menyebut, perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 akan berdampak terhadap penjualan mereka.
Perpanjangan PPKM Level 4 diterapkan mulai 26 Juli hingga 2 Agustus 2021, dengan beberapa penyesuaian aktivitas dan mobilitas masyarakat secara bertahap.
"Tentunya ada dampak terhadap penjualan, berat nih pencapain jualan Juli 2021," kata Amelia Tjandra, Marketing Director dan Corporate Planning & Communication ADM kepada GridOto.com, Selasa (27/7/2021).
Wanita yang akrab disapa Amel ini mengungkapkan, pihaknya masih terus memantau seberapa besar penurunan penjualan Daihatsu hingga akhir Juli 2021.
Meski begitu, ia mengaku tetap bersyukur karena insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) 100 persen mampu memberikan dampak positif terhadap penjualan Daihatsu selama PPKM.
"Insentif PPnBM 100 persen masih efektif dongkrak penjualan, kalau enggak ada insentif ini bisa lebih parah," imbuh Amel.
Karena termasuk dalam sektor esensial, produksi di pabrik Daihatsu tetap berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Operasional Daihatsu dengan protokol yang lebih ketat ini berdampak pada penurunan kemampuan memproduksi, karena karyawan yang masuk juga dikurangi," sebut Amel.
Baca Juga: Banyak Produk Kembar, Bisakah Mobil Toyota Servis di Bengkel Resmi Daihatsu atau Sebaliknya?
Baca Juga: Daihatsu Pastikan Rocky Tidak Ganggu Pasar Sirion Meski Harganya Bersinggungan
Lebih lanjut ia mengungkapkan, kapasitas produksi Daihatsu pada 2019 atau sebelum Covid-19 mencapai 530 ribu unit per tahun.
Kemudian turun menjadi 330 ribu unit per tahun pada awal 2020 saat Covid-19 mulai masuk Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, permintaan mobil mulai naik, kapasitas produksi Daihatsu menjadi 460 ribu unit per tahunnya.
"Untuk 2021, dengan kondisi protokol kesehatan yang lebih ketat, kemampuan produksi Daihatsu turun menjadi sekitar 35 ribu per bulan, atau setahunnya menjadi 420 ribu unit," pungkas Amel.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR