GridOto.com - Mobil Max Verstappen rusak parah usai terlibat crash dengan Lewis Hamilton di lap pertama F1 Inggris 2021.
Dilihat dari foto yang beredar, kondisi mobil Max Verstappen hancur dari bagian depan hingga bagian belakang.
Bayangkan saja, kekuatan crash Max Verstappen tersebut menyentuh angka 51G alias 51 kali gaya gravitasi bumi.
Tim Red Bull pun sangat pusing, karena perbaikan mobil RB16B Verstappen menuju seri selanjutnya di Hongaria memakan banyak biaya.
Penasihat Red Bull, Helmut Marko, sudah mengungkap jumlah biaya perbaikan mobil Verstappen.
Biayanya mencapai 750 ribu Euro atau bernilai sekitar Rp 12,8 miliar (kurs 1 Euro senilai Rp 17.131 per 21 Juli 2021).
"Jika dilihat, itu sekitar 750 ribu Euro, meskipun soal mesin masih belum jelas. Tapi terutama dalam batasan anggaran, itu adalah angka besar dan menyakiti kami," ungkap Marko seperti dilansir GridOto.com dari RacingNews365.
Angka tersebut sangat besar, karena itu senilai 60 unit Toyota Avanza 1.3 G baru yang harganya sekitar Rp 210 juta.
Baca Juga: Finis Keempat di F1 Inggris 2021, Lando Norris Pecahkan Rekor Unik Tim McLaren
Baca Juga: Bikin Max Verstappen Crash, Bos Tim Red Bull Ingin Sanksi Larangan Balapan Buat Lewis Hamilton
Seperti yang diketahui, tahun ini ada aturan batas anggaran di mana tiap tim hanya boleh membelanjakan 145 juta dolar Amerika Serikat atau senilai Rp 2,1 triliun (kurs 1 dolar Amerika Serikat senilai Rp 14.536 per 21 Juli 2021).
Makanya tim Red Bull Racing cukup waswas, karena kerusakan mobil Max Verstappen akan membuat sisa anggaran semakin kecil.
Sudah dipastikan akan ada sasis baru yang dipasang, namun kerusakan soal mesin mungkin saja tidak separah dugaan awal.
Bos Honda F1, Toyoharu Tanabe, yakin bisa meminimalisir angka perbaikan mesinnya.
"Ketika aku pertama kali melihat gambar mobil yang diangkat, kupikir ada banyak kerusakan. Namun pada kenyataannya kerusakannya bisa saja kurang dari apa yang pertama kali kita lihat. Sayangnya kerusakan sebenarnya tidak bisa diketahui dari tampilannya sampai saat dipasang di mobil," ungkap Tanabe.
"Jadi kami ingin mengirimkannya kembali ke pabrik Sakura (Jepang) dan memeriksanya sebelum mengambil keputusan," jelas pria asal Jepang ini.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Auto2000.co.id,racingnews365.com |
KOMENTAR